 |
| Pj Kepala Desa Pelawad, mengenakan jaz berwarna hitam ikut melantunkan al-bazanji dan sholawat diatas panggung, Rabu (23/4/2025)/Liputanesia/Foto: Abdul Rahman. |
Penggalian sejarah ini tidak hanya melahirkan hari jadi desa saja, akan tetapi memunculkan kembali kebudayaan Desa Pelawad.
Acara halal bihalal dan peringatan hari jadi desa itu nampak terlihat kompak dan meriah, lantaran para tamu undangan mengenakan pakaian muslim dan muslimah yang berwarna putih dan hitam.
Pembukaan dimulai dengan pembacaan ayat suci al-qur'an yang dilanjutkan dengan pembacaan al-barzanji, Pj Kepala Desa pun duduk bersama dan ikut membacakan al-barzanji.
Sugeng, selaku Ketua panitia pelaksana, mengatakan, bahwa hari jadi Desa Pelawad yang ke-16 digabungkan dengan halal bihalal semata-mata adalah untuk membersihkan hati. Dan menyambungkan kembali hubungan antar masyarakat yang pernah renggang.
"Mari kita saling bermaafan untuk membangun seutuhnya desa kita ke arah yang lebih baik," ujar Sugeng.
Pj Kepala Desa Pelawad, Ibrohim. SE, juga memberikan sambutan dalam acara halal bihalal dan peringatan hari jadi desa pelawad yang ke-16 di Bunderan Taman Ciruas Permai, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten.
Dia menuturkan, bahwa acara ini dapat berlangsung berkat kerjasama dan musyawarah desa bersama sesepuh, Ketua RT, Ketua RW, dan perangkat desa.
Selaku pejabat Kepala Desa, kata Ibrohim, sejak dia menjabat sebagai pejabat Kepala Desa Pelawad, ini adalah hal yang pertama dia lakukan.
"Dimekarkannya suatu wilayah itu, agar masyarakatnya lebih sejahtera. Mudah-mudahan di usia desa yang ke-16 tahun ini, dan kedepannya nanti, desa Pelawad semakin baik lagi," pungkasnya.
.png)
