 |
| Kadinsos Ciamis, Eka Oktaviana, Terima 2 Penghargaan Sekaligus di Acara Pepatah Ciamis, Kamis (24/4/2025) Siang di Aula Gedung Islamic Center Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis./Liputanesia.(Foto: Heru Pramono). |
Penghargaan itu diberikan saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis menggelar acara pemberian Pelayanan Terpadu Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk Masyarakat Ciamis (Pepatah Ciamis).
Tak disangka sebelumnya, Dinsos Ciamis akan menerima dua penghargaan sekaligus atas kinerja baiknya.
Penghargaan pertama diberikan langsung oleh Ombudsman Republik Indonesia atas kepatuhan terhadap standar pelayanan publik.
Kedua, Dinsos meraih penghargaan dari Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya sebagai apresiasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi di tingkat perangkat daerah.
Kedinsos Kabupaten Ciamis, Eka Oktaviana menyampaikan, dirinya kaget dan tidak menyangka sebelumnya Dinsos Ciamis akan menerima dua penghargaan sekaligus di acara Pepatah Ciamis. Meski demikian, dirinya berucap syukur atas penghargaan tersebut.
Eka mengatakan, bahwa "prestasi yang diraih bukan hasil kerja individu, melainkan kerja keras bersama (kolektif) seluruh tim, " terangnya kepada Liputanesia, Sabtu (26/4) saat dikonfirmasi.
Ia menyampaikan terimakasih kepada tim sekretariat, staf dinas hingga para pendamping sosial di lapangan yang turut berkontribusi.
Eka melanjutkan, "penghargaan ini bukan dari tujuan akhir, tetapi awal dari kesemangatan kerja bisa lebih kompak lagi kedepan. Mengingat tantangan ke depan lebih berat lagi, " ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
“Penghargaan ini harus menjadi motivasi, bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk semua perangkat daerah lainnya,” ucapnya.
Dinsos Ciamis akan terus berupaya memastikan bahwa layanan publik yang diberikan dapat diakses dengan mudah, cepat dan transparan.
Namun, ia juga menyadari bahwa tidak semua jenis pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Hal tersebut dikarenakan sifat layanan sosial lebih berorientasi pada fasilitasi dan pendampingan, bukan pemberian produk secara langsung.
“Kami bukan lembaga pemberi produk seperti KTP atau izin usaha. Tapi kami memfasilitasi dan menginformasikan, terutama bagi masyarakat yang ingin mendapatkan akses terhadap bantuan sosial atau program pemerintah,” jelas Eka.
Eka juga menekankan pentingnya edukasi publik agar masyarakat memahami batas kewenangan antar instansi.
Pemahaman tersebut, tentunya akan membuat proses layanan menjadi lebih efektif dan tidak menimbulkan ekspektasi yang keliru.
“Transparansi dan komunikasi itu kunci. Kami ingin masyarakat tahu, bahwa kami terbuka untuk melayani, tapi juga ada batas tanggungjawab sesuai regulasi,” ucapnya.
Dengan diraihnya dua penghargaan ini, pihaknya berharap dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk saling mendukung dan menjaga semangat pelayanan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
(LPADV-2025)
