Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Di Balik Debu dan Terik, Inilah Potret Mekanik Jalanan di Lhokseumawe

Rizki Aulia
24 Apr 2025, 22:09 WIB Last Updated 2025-04-24T15:09:56Z
Seorang montir “Pak Din” (51) isi angin ban (belakang) milik seorang pelanggan di sebuah lapak sederhana di tepi Jalan kampung jawa lama, Foto diambil pada pukul 14:11WIB, Kamis (24/4/2025)/Liputanesia/Fotografer: Rizki Aulia.

Lhokseumawe - Seorang montir “Pak Din” (51) isi angin ban (belakang) milik seorang pelanggan di sebuah lapak sederhana di tepi Jalan kampung jawa lama, Foto diambil pada pukul 14:11WIB, Kamis (24/4/2025). Pelanggan tampak sabar menunggu sambil sanderan di jok motor metik hitamnya.

Beberapa unit sepeda motor antrean terlihat di belakang, menunggu giliran diperbaiki. Usaha tambal ban keliling semacam ini menjadi tumpuan mata pencaharian banyak warga di kawasan sibuk antara kota, memberikan layanan cepat tanpa harus masuk ke bengkel besar.


Tumpukan ban bekas, peralatan seadanya, dan ember berisi air terlihat di sebuah bengkel pinggir jalan di kawasan kota Lhokseumawe. Seorang montir kaki lima tengah memanfaatkan mesin tekan manual hasil rakitan sendiri untuk memperbaiki ban sepeda motor rusak.

Di kiri gambar, ban-ban bekas disusun menumpuk di sudut tembok bercat kusam, sementara di kanan terlihat kotak kayu berisi perkakas sederhana dan botol bermacam oli curah. Lantai tanah tergerus waktu, menyiratkan betapa montir ini bergantung pada keterampilan tangan dan alat murah meriah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pelanggan roda dua.


Aktivitas kendaraan disekitar mekanik jalanan saat melintasi persimpangan jalan yang lampu lalu lintasnya tidak berfungsi di kawasan Kampung Jawa Lama, Kamis (24/4/2025). Kondisi ini dikeluhkan oleh warga karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terlebih pada jam-jam sibuk. Hingga saat ini belum terlihat adanya perbaikan dari pihak terkait.

Iklan