Temuan jasad seorang pria di semak belukar kawasan Gunung Salak, Aceh Utara, korban teridentifikasi sebagai Hasfiani alias Imam (35), Senin (17/3/2025) pagi/Dok. Ist. |
Penyelidikan awal mengarah pada keterlibatan seorang anggota TNI Angkatan Laut, KLD inisial DI, yang kini telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lhokseumawe.
"Saat ini, terduga pelaku sudah dalam penanganan Pomal untuk proses hukum lebih lanjut," ungkap Kolonel Laut (P) Andi Susanto, Komandan Pangkalan TNI AL Lhokseumawe, Senin (17/3).
Kasus ini bermula ketika pelaku melihat iklan penjualan Toyota Kijang Innova hitam BL 1539 HW yang diposting di media sosial pada Kamis (13/3). Tertarik dengan kendaraan tersebut, ia menghubungi penjual dan mengatur pertemuan untuk melihat langsung mobil yang dijual.
Pada Jumat (15/3), pelaku bertemu dengan korban serta pemilik mobil, Zulfadliadi, di Kompleks Perumahan Asean Krueng Geukueh, Aceh Utara. Dalam pertemuan tersebut, pelaku meminta izin untuk melakukan test drive bersama korban.
Saat berkendara, pelaku berpura-pura mengeluhkan kondisi kendaraan dan meminta korban turun untuk memeriksa. Namun, ketika korban menolak, pelaku yang telah menyiapkan senjata api lebih dulu langsung melepaskan tembakan ke arah kepala korban, menewaskannya seketika.
Setelah memastikan korban tidak bernyawa, pelaku membawa jasadnya ke Pos Radar Krueng Geukueh. Di sana, ia meminta bantuan tiga rekannya, yakni KLD inisial W, KLD inisial AY, dan KLD inisial A, untuk membersihkan bercak darah di dalam mobil guna menghilangkan jejak kejahatan.
Menjelang sore, sekitar pukul 16.30 WIB, pelaku bersama KLD AY membawa jasad korban ke Gunung Salak dan membuangnya di kawasan KM 30 sekitar pukul 17.30 WIB. Selain itu, pelaku juga membuang senjata api dan pelat nomor asli kendaraan di sepanjang perjalanan pulang guna menghilangkan barang bukti.
Kolonel Andi Susanto memastikan bahwa kasus ini akan ditangani secara transparan dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Kami berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang terbukti bersalah, tanpa pandang bulu. Tidak ada perlindungan bagi pelaku," tegasnya.
Selain itu, pihak TNI AL turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Atas nama institusi, kami menyampaikan duka cita yang mendalam dan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban atas kejadian ini," ujarnya.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
(Ibnu Hajar)