Menteri Koperasi (MenKop), Budi Arie Setiadi/Foto: Istimewa. |
Adapun bukti tersebut yang pertama yaitu Kementerian Koperasi (KemenKop), kata Budi Arie, akan mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp10 Triliun pada tahun ini.
Dia menyampaikan, anggaran tambahan tersebut nantinya akan dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), khususnya untuk kebutuhan permodalan Koperasi dan UMKM.
Menurutnya, sektor riil akan menjadi prioritas dalam hal ini.
“Presiden sangat menaruh harapan besar terhadap Kementerian Koperasi. Angka Rp10 triliun itu kan bukan angka yang kecil, tanggung jawabnya besar,” ujar Budi di kantornya, Jumat (3/1/2025).
“Ini bukti nyata dari rapat terbatas (ratas) bersama Presiden bahwa ada tambahan Rp10 triliun dana bergulir melalui LPDB-KUMKM. Semoga ini bisa membooster kita semua terhadap pengembangan koperasi, khususnya di sektor riil,” tambahnya.
Yang kedua, ia mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi pasti akan melibatkan koperasi-koperasi. Ketiga, ia akan mendorong revitalisasi dan digitalisasi dari induk Koperasi Unit Desa (KUD).
“Lalu yang keempat Kemenkop juga akan terus berkoordinasi dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang harus menggunakan produk lokal. Melibatkan desa, koperasi dan BUMdes,” bebernya.
Sebelumnya, Menteri Koperasi (MenKop), Budi Arie Setiadi resmi melantik sejumlah Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Koperasi (KemenKop), Jumat (3/1/2025).
“Saya, Menteri Koperasi Republik Indonesia, dengan ini resmi melantik pimpinan tinggi madya dan pratama di Kementerian Koperasi,” ucap Budi.
“Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaiknya sesuai dengan amanat dari Undang-Undang,” lanjutnya.
Dalam kegiatan tersebut, Budi Arie menyampaikan, pelantikan ini dilakukan untuk mengembangkan team work yang lebih solid dan efektif.
(Hawa A)