Kota Langsa - Puluhan kaum Gen-Z yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Samudra Langsa mendapatkan asupan soft skill dari para seniornya sebagai bekal menghadapi tantangan digitalisasi serta menyongsong masa depan yang mumpuni pada acara talkshow kepemudaan.
Dimana acara yang dibungkus dalam Talk show kepemudaan dengan mengusung tema 'Menatap Masa Depan Bagi Pemuda dan Mahasiswa Dengan Sikap Positif Penuh Semangat dan Disiplin'.
Talk show ini yang diinisiasi oleh Himpunan Alumni Tekni Industri (HATI) Universitas Samudera dan HMTI didukung dan difasilitasi oleh DPC Granat Kota Langsa, BNN, IKA Teknik Usam, DPD KNPI Kota Langsa dan IPQAH Kota Langsa, di Markas DPC Granat Kota Langsa, Minggu (15/12/2024).
Ketua DPC Granat Kota Langsa dan Ketua HATI Kota Langsa, Islamsyah MTA, saat membuka acara itu menyatakan menyambut baik kegiatan ini yang tentunya keberadaan para mahasiswa menjadi penyemangat dan penuh pengorbanan.
"Karena saya terlahir sebagai aktivis tetap memberikan dukungan bagi para adik-adik mahasiswa, apalagi ini menyangkut soft kill yang mengantarkan kita untuk sukses," kata Islamsyah yang akrab disapa John Patykawa.
Lalu, saat ini nilai pun tinggi bila tidak ada soft kill maka tidak ada artinya, makanya butuh sinergitas antara nilai yang baik dan juga soft skill.
"Jadilah pribadi yang baik, jangan pernah berbuat jahat terhadap orang lain, ingin sukses maka miniatur menjadi pimpinan ada di sebuah organisasi," pesan Jhon Patykawa yang juga Analis Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Langsa itu.
Sementara narasumber kawakan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, Cut Maria menyarankan kepada para kaum Gen-Z untuk meraih sukses dibutuhkan soft skill dan ini butuh keberanian, karena hidup ini adalah chose dalam menentukan pilihan.
"Hidup ini adalah pilihan bagi kamu, maka pilihlah teman dan rekan yang baik," ajak Maya.
Perlu diingat kebelakang sebagai sejarah, tapi menataplah kedepan untuk masa depan yang butuh keterampilan soft skill, berani mengambil keputusan, serta bangun komunikasi yang baik kepada semua pihak.
"Ingin raih sukses bahagiakan dulu hatimu, baru kita hadapi kenyataan ini dengan penuh bahagia," ucap Cut Maria yang akrab disapa Maya.
Pun demikian, soft skill adalah hal terpenting bagi kaula Gen-Z di era digitalisasi ini, tentunya butuh keuletan dalam menjalani sebuah proses.
Senada Sekretaris DPD KNPI Kota Langsa, Basyaruddin, mengatakan soft skill ini butuh keberanian dalam mengambil sebuah sikap.
Karenanya, organisasi KNPI adalah mencetak kader muda yang mumpuni untuk bisa berkembang dan menjalani sebuah profesi.
"Jadilah anak muda hebat dan organisasi akan melahirkan tokoh pemimpin yang andal," ungkap Basyaruddin yang juga Alumni Fakultas Teknik Universitas Samudera Langsa itu.
Sedangkan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Unsam, Muhammad Nasir, menukilkan bahwa dalam soft skill bagian dari komunikasi yang didalamnya juga ada sopan santun, etika dan adab yang mesti dikedepankan.
Di zaman sekarang ini selain soft skill juga butuh peran multi talenta, tidak hanya pandai soal komputer tapi juga harus pandai menjadi imam.
Kemudian, M Nasir juga menyarankan selain soft skill juga saat ini dibutuhkan jejaring yang kuat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
"Selain cara berpikir yang sistematis butuh literasi yang mumpuni, bila ini tidak ada maka kita tertinggal," paparnya.
Hal yang menjadi suram ketika para pemuda terkena narkoba maka berakhirlah semuanya, masa depan yang hancur tak punya harapan lagi.
"Dunia kerja saat itu butuh jejaring dan nilai ada di nomor kesekian, soft skill sangat dibutuhkan bagi para kaula muda untuk menata masa yang akan datang dengan baik," tandasnya.
Acara pun berakhir dengan saling interaksi antara mahasiswa dan para narasumber, juga hadir para punggawa KNPI, Granat, DPD IKAN dan undangan lainnya.
Sedangkan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Teknik Unsam, Muhammad Nasir, menukilkan bahwa dalam soft skill bagian dari komunikasi yang didalamnya juga ada sopan santun, etika dan adab yang mesti dikedepankan.
Di zaman sekarang ini selain soft skill juga butuh peran multi talenta, tidak hanya pandai soal komputer tapi juga harus pandai menjadi imam.
Kemudian, M Nasir juga menyarankan selain soft skill juga saat ini dibutuhkan jejaring yang kuat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
"Selain cara berpikir yang sistematis butuh literasi yang mumpuni, bila ini tidak ada maka kita tertinggal," paparnya.
Hal yang menjadi suram ketika para pemuda terkena narkoba maka berakhirlah semuanya, masa depan yang hancur tak punya harapan lagi.
"Dunia kerja saat itu butuh jejaring dan nilai ada di nomor kesekian, soft skill sangat dibutuhkan bagi para kaula muda untuk menata masa yang akan datang dengan baik," tandasnya.
Acara pun berakhir dengan saling interaksi antara mahasiswa dan para narasumber, juga hadir para punggawa KNPI, Granat, DPD IKAN dan undangan lainnya.