Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Dorong Penurunan Stunting, DP3AP2KB Tegal Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting

Suherman
5 Nov 2024, 19:48 WIB Last Updated 2024-11-05T12:48:11Z
Diseminasi Audit Kasus Stunting di Aula Kantor Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Senin(04/11/2024)/Liputanesia/Foto: Humas-Suherman.

Slawi - Upaya penurunan stunting di Kabupaten Tegal semakin diperkuat dengan diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Acara ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada Kamis (31/10/2024) di ruang rapat DP3AP2KB dan dilanjutkan pada Senin (4/11/2024) di aula Kantor Kecamatan Bumijawa.

Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Titis Cahayaningsih, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), mengungkapkan bahwa hasil audit ini menjadi acuan penting bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang efektif untuk mempercepat penurunan angka stunting.

"Melalui diseminasi ini, pihak terkait dapat mengetahui faktor risiko yang berkontribusi pada kasus stunting, khususnya pada ibu hamil, ibu nifas, serta bayi di bawah usia dua dan lima tahun," ujarnya.

Titis juga menjelaskan bahwa fokus AKS semester kedua tahun ini terletak pada Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa, yang tercatat memiliki angka stunting sebesar 32% pada awal tahun. Audit melibatkan dua balita, dua ibu hamil, dan dua ibu pasca persalinan sebagai sampel untuk menggali lebih dalam tentang risiko penyebab stunting di desa tersebut.

Menurutnya faktor risiko stunting di kalangan ibu hamil antara lain meliputi anemia, Kurang Energi Kronik (KEK), rendahnya asupan gizi, serta kondisi rumah yang tidak layak. Sementara itu, ibu pasca persalinan sering terpapar risiko akibat komplikasi dan kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kepala Puskesmas Bumijawa, Muhammad Afwan, menjelaskan bahwa hampir seluruh rekomendasi dari Tim Pakar AKS telah diimplementasikan oleh TPPS Kecamatan, meski ada beberapa yang masih memerlukan dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Pelaksanaan AKS ini membawa kabar baik karena mampu mendorong konvergensi aksi di tingkat desa," tambahnya.

Sebagai langkah lanjut, pemerintah desa berkomitmen untuk memperbaiki rumah tidak layak huni, menyediakan jamban, dan mengajukan bantuan tunai bersyarat.

Selain itu, mereka juga akan mengalokasikan anggaran untuk transportasi kader posyandu dan bidan desa, serta memberikan makanan tambahan (PMT) bagi balita yang datang ke posyandu.

Acara diakhiri dengan penyerahan penghargaan kepada Posyandu berprestasi di tingkat Kecamatan Bumijawa, dengan memberikan apresiasi kepada yang terbaik.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi lintas sektor dalam upaya mengatasi stunting di Kabupaten Tegal, demi masa depan generasi yang lebih sehat.

Iklan