Kasiter Korem 011/LW Mayor Kav Wahyu Fredy Foto bersama Ormas usai kegiatan Komsos, Rabu (13/11/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Lhokseumawe - Sejumlah perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas) menyampaikan deklarasi, mereka sepakat untuk menolak dan tidak menginginkan adanya radikalisme, sebab dapat menimbulkan perpecahan di lingkungan masyarakat.
Acara deklarasi itu berlangsung pada pertemuan Komunikasi Sosial (Komsos) Korem 011/Lilawangsa dengan sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) dalam rangka upaya mencegah dan menangkal radikalisme dan separatisme khususnya di wilayah Lhokseumawe.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, tanggal 13 November 2024 bertempat di Gedung Ahmad Yani Korem 011/Lilawangsa Lhokseumawe, dihadiri sejumlah Ormas diantaranya, Pemuda Pancasila, Asar Humanity, BFLF dan beberapa Tokoh Pemuda di wilayah Lhokseumawe.
Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 011/LW Mayor Kav Wahyu Fredy membacakan amanat Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari banyak suku, ras dan agama.
“Indonesia memiliki banyak suku, ras dan agama. Menurut sejarah, kita semua disatukan oleh rasa agar bisa hidup damai dalam satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa dalam naungan NKRI,” ucapnya.
Kasiter menyebutkan, komunikasi sosial tatap muka yang digelar dinilai bagus, sebab dapat saling bertukar pikiran dan memberikan masukan sebagai upaya mencegah dan menangkal radikalisme dan separatisme di lingkungan masyarakat, ujarnya.
Mayor Wahyu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberantas paham radikalisme atau separatisme yang pernah terjadi selama ini hingga menimbulkan korban serta menyebabkan perpecahan.
“Komsos merupakan salah satu cara bagi TNI yang dapat dilakukan untuk menanamkan jiwa nasionalisme, wawasan kebangsaan, berpikiran terbuka dan toleransi, sehingga dapat waspada terhadap hasutan kepada hal-hal negatif, khususnya bagi para pemuda” ujarnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak khususnya perwakilan organisasi kemasyarakatan yang hadir untuk dapat turut serta mencegah dan menangkal paham radikalisme atau separatisme di lingkungannya, pungkasnya.