Pj. Wali Kota Agus Dwi Sulistyantono, Ketua DPRD Kusnendro, dan Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Amiruddin di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Senin (04/11/2024)/ Liputanesia/ Foto: Humas-Suherman. |
Persetujuan ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD, pada Senin (04/11/2024).
Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro, yang memimpin jalannya rapat bersama Wakil Ketua DPRD Amiruddin, turut didampingi oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono.
Rapat ini mengagendakan pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD terkait Nota Keuangan Rancangan APBD Kota Tegal 2025, yang mencakup target pendapatan dan belanja daerah.
Fraksi PDI Perjuangan, melalui perwakilannya, Sutari, menyoroti Pendapatan Daerah yang diproyeksikan sebesar Rp1,147 triliun. Pendapatan ini terbagi atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp434,67 miliar dan Pendapatan Transfer sebesar Rp713,21 miliar. Fraksi PDI Perjuangan mendorong peningkatan target pendapatan, khususnya dari PAD.
“Dan memastikan bahwa kita segera memiliki cara pencapaian target tersebut secara terukur dan efisien sehingga antara biaya untuk meningkatkan kinerja pendapatan dan realisasi pendapatan itu sendiri harus berbeda tidak menjadi perumpamaan Besar Pasak Dari Pada Tiang,” kata Sutari.
Sutari juga menekankan pentingnya Kota Tegal memaksimalkan potensi pendapatan secara efisien. Ia mengusulkan agar penerapan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dikaji lebih dalam.
“Maka terhadap regulasi yang ada, cara penerapan, alur pengenaan, dan penarikannya harus dikaji secara mendalam,” ujarnya.
Fraksi Amanat Persatuan, melalui Tengku Rayhan Makarim, menyoroti aspek Belanja Daerah. Menurutnya, kualitas belanja sangat dipengaruhi oleh perencanaan anggaran, dan sistem penganggaran berbasis kinerja mendorong penyusunan anggaran yang lebih terukur.
“Sistem penganggaran berbasis kinerja yang saat ini diterapkan mendorong proses penyusunan anggaran menjadi lebih terukur. Berdasarkan sistem ini, setiap penyusunan anggaran harus disusun atas output yang ingin dicapai. Indikator output ini sangat bermanfaat untuk mengetahui efektivitas belanja,” jelasnya.
Dari Fraksi PKS, Mochamad Ali Mashuri menekankan agar Pemkot Tegal serius dalam melaksanakan empat program prioritas untuk mengoptimalkan Dana Insentif Fiskal, yaitu penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, penggunaan produk dalam negeri, dan percepatan belanja daerah.