Situasi penanganan ruas jalan di sekitar Jembatan Dawuhan pada Sabtu (2/11/2024)/Liputanesia.co.id/Foto : Faisal NR. |
Kejadian ini memicu tindakan cepat dari Pemerintah Kabupaten Blitar melalui BPBD untuk menangani masalah yang muncul.
"Kondisi tanah di bawah jalan yang masih baru menjadi salah satu faktor penyebab amblesan. Secara teknis, tanah urukan baru memang lebih mudah mengalami ambles, apalagi setelah hujan lebat," jelas Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto dalam keterangannya.
Amblesan tersebut dilaporkan mencapai kedalaman sekitar 1,5 meter dengan diameter sekitar 15 sentimeter.
"Kami langsung mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan kontraktor untuk menangani perbaikan, karena bangunan ini masih dalam masa pemeliharaan, perbaikan segera dilakukan oleh kontraktor tanpa perlu menggunakan anggaran tambahan dari pemerintah,” urainya.
Pemeliharaan darurat juga telah dimulai hari ini, dengan langkah awal berupa pemadatan dan pengecoran pada bagian jalan yang ambles. Proses pengaspalan ulang dengan hotmix direncanakan berlangsung sekitar 10 November 2024, setelah area tersebut dinilai cukup padat.
“Kami berharap dengan penanganan yang cepat, akses ini dapat segera digunakan kembali dengan aman oleh masyarakat,” pungkasnya.
Jembatan Dawuhan sebelumnya menghadapi berbagai kendala dalam proses pembangunannya, termasuk medan terjal yang menyebabkan keterlambatan proyek hingga putus kontrak dengan kontraktor awal.
Namun, Ivong menambahkan bahwa tahapan pengerjaan ulang jembatan ini berhasil diselesaikan dengan total anggaran Rp 7,4 miliar dan diresmikan oleh Bupati Blitar pada tanggal 13 September 2024.