Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Langsa Maimul Mahdi (kiri) dan Nurzahri (kanan), saat orasi di acara Diskusi Publik, Selasa (29/10/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Kota Langsa - Untuk meriah optimal suara pada kontestasi Pilkada 2024, Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Langsa periode 2025-2030, Maimul Mahdi dan Nurzahri menggelar Diskusi Publik, Selasa (29/10/2024).
Diskusi publik diselenggarakan di Langsa City (LC Cafe), Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, terbuka untuk umum, Selasa (29/10/2024) malam.
Diskusi Publik bertujuan untuk mensosialisasikan Visi, Misi dan Program kerja Partai Aceh kedepan, serta mencari simpati dan dukungan masyarakat Kota Langsa semaksimal mungkin dengan harapan memperoleh suara terbanyak pada pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 di Kota Langsa.
Ketua Umum Pemenangan Usman Abdullah alias Toke Suum, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Langsa yang telah hadir meskipun hujan melanda namun tetap hadir dalam Diskusi Publik sebagai pemilih yang cerdas dan rasional sehingga dapat menentukan calon pemimpin kedepan demi kemajuan Kota Langsa.
“Pemilih yang cerdas akan memilih pemimpin yang jujur adil dan tidak akan memilih pemimpin yang menggunakan politik praktis yang salah satunya penggunaan politik uang untuk pemenangan, himbauan keras tentang larangan penggunaan politik uang bukanlah bentuk intimidasi dari kami melainkan kami mengharapkan kepada Paslon yang ada untuk tidak menggunakan sistem politik uang tersebut,” pinta Toke Suum.
Untuk ketahui bersama bahwa Partai Aceh hari ini tidak menggunakan sistem politik uang untuk pemenangan karena politik uang akan merusak sistem demokrasi, Paslon yang menggunakan politik uang dia tidak akan serius untuk membangun Kota Langsa dia lebih mementingkan dirinya sendiri dan kelompoknya untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.
Hari ini hadir kader terbaik Partai Aceh yaitu Maimul Mahdi-Nurzahri untuk melanjutkan program Partai Aceh yang belum terselesaikan, pihaknya berharap kepada masyarakat untuk dapat memberikan doa serta dukungan kepada Paslon yang diusung Partai Aceh baik Paslon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh Mualem-Dek Fad dan Walikota/Wakil Walikota Langsa Maimul Mahdi-Nurzahri, ungkap Usman Abdullah.
Calon Walikota Langsa Maimul Mahdi, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Langsa yang telah hadir dan tim relawan mandiri yang telah memfasilitasi kegiatan Diskusi Publik bersama masyarakat sebagai bentuk untuk menyampaikan Visi, Misi dan Program kerja Partai Aceh kedepan dalam membangun Aceh yang berkelanjutan.
“Saya pribadi tidak pernah meminta untuk menjadi calon Walikota Langsa, ini merupakan permintaan dari Partai Aceh dan dukungan dari ulama untuk melanjutkan program Partai Aceh yang belum terselesaikan dari mantan Walikota Langsa Umara,” jelas Mahdi.
Program kerja Partai Aceh kedepan ialah mempertahankan apa yang sudah dibangun Umara dan melanjutkan yang belum diselesaikan yang salah satunya pembangunan rumah sakit regional dan lainnya, paparnya.
Selain melanjutkan program Umara yang belum selesai, Paslon 03 juga memiliki program baru untuk kemajuan Kota Langsa yang berkelanjutan diantaranya modernisasi tata kelola pemerintahan, menciptakan lapangan pekerjaan, optimalisasi potensi ekonomi kreatif, meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta lainnya untuk kepentingan masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kota Langsa, tandas Maimul Mahdi.
Sementara Calon Wakil Walikota Langsa Nurzahri, dalam kesempatan menyampaikan,
Partai Aceh merupakan partai yang dimiliki rakyat Aceh baik dari semua kalangan suku dan agama selagi KTP/KK nya di Aceh mereka merupakan masyarakat Aceh, Partai Aceh hari ini bekerja untuk kepentingan masyarakat Aceh sesuai dengan judul tema kita malam ini yaitu *Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Otonomi Khusus*.
“Pembangunan yang berkelanjutan itu tidak semerta-merta selesai selama setahun, pembangunan harus bertahap, memerlukan waktu dan memiliki konsep rencana yang matang agar pembangunan memiliki arah yang tepat,” tegas Nurzahri.
Partai Aceh lahir melalui perjuangan yang panjang, sejak adanya perjanjian MOU Helsinki antara pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat, dalam perjanjian MOU Helsinki tercantum hak pemerintahan Aceh yang terkandung dalam Undang Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang salah satu butirnya yaitu dana OTSUS, dengan dana OTSUS Partai Aceh telah memprogramkan pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis, santunan anak yatim dan beasiswa kepada anak dari kalangan keluarga tidak mampu.
“Kita menyadari bahwa dana OTSUS tersebut akan berakhir di tahun 2027, tanpa adanya dana OTSUS Aceh tidak akan mampu lagi mensejahterakan masyarakat yang salah satunya pemberian pengobatan gratis bagi masyarakat Aceh, karena hal tersebut kami sebagai kader Partai Aceh mengharap dukungan suara kepada masyarakat Aceh khususnya masyarakat Kota Langsa untuk memilih pemimpin Gubernur/Wakil Gubernur Aceh Mualem-Dek Fad,” tambah Nurzahri.
Hari ini Presiden kita H. Prabowo Subianto merupakan teman dekat dari Mualem, dengan kedekatannya mualem akan memperjuangkan dana OTSUS tersebut agar ditambah waktunya lebih lama dan tidak berakhir di tahun 2027, mualem dan Prabowo memiliki tujuan yang sama yaitu memajukan dan membangun negeri kita kedepan mulai dari Aceh hingga Merauke, pungkas Nurzahri.