Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Mobil Operasional Dikembalikan, Oknum Perangkat Desa Pedagung Pilih Undur Diri

Slamet Sumari
5 Okt 2024, 21:35 WIB Last Updated 2024-10-05T14:35:27Z

 

Sejumlah Warga Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Berkumpul di Balai Desa Setempat, Jumat (4/10/2024)/Liputanesia/Foto: WAG-Slamet


Pemalang - Seorang oknum Perangkat Desa berinisial GS (47) Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya usai dugaan menggadaikan mobil operasional milik desa setempat.


Kabar pengunduran diri sebagai perangkat desa itu tersebar di beberapa pesan WhatsApp Group (WAG) dan media sosial pada Jumat (4/10/2024). Berdasarkan informasi yang beredar, pengunduran oknum perangkat desa itu lantaran menggadaikan satu unit kendaraan roda empat (mobil) milik desa dan sejumlah warga juga sempat unjuk rasa di Kantor Kepala Desa Pedagung.


Saat dikonfirmasi oleh tim media, oknum perangkat desa  berinisial GS membenarkan kabar bahwa dirinya telah mengundurkan diri. Namun Ia membantah kalau ada unjuk rasa di Kantor Desa Pedagung.


"Ya bang serius ..sya komitmen atas perbuatan sya ..sya mundur bukan karena di demo bang..tapi atas dasar kesadaran sya sendiri," Tulis oknum perangkat desa, Jumat (4/10/2024).


Ia pun menekankan tak ada unjuk rasa atau demo di Kantor Kepala Desa Pedagung, akan tetapi pihaknya menyebut kalau warga hanya klarifikasi terkait mobil yang pernah digadaikan. Bahkan GS pun mengaku sudah mengembalikan atau menyerahkan mobil yang dimaksud ke pihak Pemerintah Desa.


Penyerahan Pengembalian Unit Kendaraan Mobil Operasional, Rabu (2/10/2024)/Liputanesia/Foto: inisial GS-Slamet.


"bukan demo bang..nek demo kan orang banyak..tadi cuma klarifikasi terkait mobil..mobil kemrin sudah sya kembalikan..dan sudah klear..sya di hari Rabu tgl 02 sudah resmi mengundurkan diri dari perangkat desa," bebernya.


GS menganggap permasalahan terkait mobil sudah selesai dan tak ada masalah.


Terkait pengunduran dirinya, Ia beranggapan karena merasa telah mengingkari atau melanggar sumpah dan janjinya sebagai perangkat desa.


"Kalau inti masalahkan sudah clear saya ga ada masalah, karena mobil sudah saya kembalikan kemarin. Jadi itu murni karena saya merasa diri sya telah melanggar sumpah janji saya sebagai perangkat desa bang" ucap GS.


Sutarno, salah satu warga setempat mengaku, bersyukur lantaran oknum perangkat desa tersebut pada akhirnya mengundurkan diri.


“Warga sudah kesal, sudah pada emosi. Syukurlah kalau yang bersangkutan sudah mundur. Bukan tidak mungkin, warga yang emosi akan menggeruduk kantor desa,” ucapnya.


Pada surat pernyataan pengunduran diri yang beredar, GS memohon kepada Kepala Desa Pedagung agar segera mengeluarkan surat keputusan tentang pemberhentian untuk dirinya sebagai perangkat desa.


Dalam keterangan surat itu, GS juga mengaku tidak ada unsur paksaan dan intimidasi dari pihak manapun.


Sementara itu, Kepala Desa Pedagung, Solihin, belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut hingga berita ini ditayangkan.

Iklan