Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Hari Santri, Cawalkot Blitar Mas Ibbin 'Perjuangan Ulama dan Santri Inspirasi Kami Bangun Negeri'

Faisal Nur Rachman
22 Okt 2024, 13:03 WIB Last Updated 2024-10-22T06:03:30Z
Calon Walikota Blitar yang Juga Wasekjend Pengurus Pusat GP Ansor, Syauqul Muhibbin, Selasa (22/10/2024)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Blitar - Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi pengingat kembali bagi seluruh masyarakat Indonesia terhadap perjuangan para alim ulama kaum muslimin muslimat yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pasca kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Calon Walikota Blitar Syauqul Muhibbin atau Mas Ibbin berpandangan, momentum peringatan hari santri tentu menjadi pelecut seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Kota Blitar untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

Dikatakannya, semangat perjuangan para alim ulama yang telah merelakan jiwa dan raganya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajahan kembali dari negara sekutu itu, bisa terilhami ke dalam semangat perjuangan membangun Kota Blitar yang semakin unggul di berbagai bidang dan terciptanya kesejahteraan masyarakat.

"Jadi pertama-tama saya mengucapkan selamat Hari Santri tahun 2024. Banyak keteladan yang bisa kita serap dari semangat perjuangan para alim ulama dan santri ketika berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tingginya semangat perjuangan nasionalisme para ulama dan santri ini tentu menjadi modal besar kita untuk membangun negeri, membangun Kota Blitar yang jauh semakin baik," ungkapnya.

Mas Ibbin juga melihat hari santri ini menjadi sarana melihat ke belakang bagaimana saat itu para ulama se- Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya yang mendesak pemerintah pusat untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Dengan mengeluarkan beberapa kesepakatan atau pernyataan yang poin utamanya adalah menghadapi kembalinya sekutu atau NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang akan kembali mengagresi negara kita," jelas calon Walikota Blitar ini.

"Jadi para santri, para ulama se- Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya kemudian mendesak pemerintah pusat untuk melawan penjajahan kembali terhadap Indonesia setelah merdeka. Lalu, munculah pertempuran besar di Surabaya atau yang dikenal pertempuran 10 November dengan resolusi jihadnya. Dengan itu jelas bahwa nasionalisme yang sebenarnya perjuangan, yang sebenarnya mempertahankan kemerdekaan Indonesia benar-benar dipelopori oleh para santri," urainya.

Sehingga, sambung Mas Ibbin, hari santri ini adalah hadiah bagi pejuang 45, terutama yang sebagai syuhada (meninggal di medan pertempuran melawan penjajah) melalui resolusi jihadnya telah mempersembahkan kepada masyarakat Indonesia hingga kini untuk mengisi kemerdekaan.

"Sekali lagi saya mengucapkan selamat memperingati Hari Santri tahun 2024," pungkasnya.

Iklan