Kondisi benteng Desa Pekan Seruway, Kecamatan Seruway saat jebol dihamtam air sungai, Minggu (13/10/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Aceh Tamiang - Dampak dari banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, hasil rekap data bencana alam banjir oktober 2024, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 2.186 jiwa harus mengungsi, Senin (14/10/2024).
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, dalam keterangan rilisnya menyampaikan, dampak bencana banjir, dialami oleh 9 Kecamatan dan 49 desa di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Dengan ketinggian air mulai 10 cm hingga 200 cm, untuk jumlah warga yang mengungsi ada 721 KK dan 2.186 Jiwa,” terang Iman.
Dalam bencana banjir terdapat korban luka-luka 5 orang, sakit 4 orang, yang dialami oleh warga Desa Pekan Seruway, Kecamatan Seruway, ucap Iman.
Iman Suhery menjelaskan, adapun 9 Kecamatan dan 49 Desa yang alami banjir yaitu;
Kecamatan Tenggulun 6 Desa yang mengalami banjir, yaitu; Desa Rimba Sawang, Simpang Kiri, Tebing Tinggi, Selamat, Tenggulun, Sumber Makmur.
Kecamatan Bendahara, hanya 1 Desa alami banjir, yaitu; Desa Rantau Pakam. Kecamatan Tamiang Hulu, hanya 1, Desa Rongoh.
Kecamatan Sekerak, 5 Desa yang alami banjir, yaitu, Desa Baling Karang, Juar, Bandar Mahligai, Pantai Perlak, Pantai Tinjau.
Kecamatan Kejuruan Muda, 7 Desa alami banjir, yaitu; Desa Alur Selebu, Suka Makmur, Bukit Rata, Seumadam, Purwodadi, Sidodadi, Sungai Liput.
Kecamatan Kota Kualasimpang, 5 Desa alami banjir, yaitu; Desa Kota Kualasimpang, Kotalintang, Sriwijaya, Perdamaian, Bukit Tempurung.
Kecamatan Rantau, 5 Desa alami banjir, yaitu; Desa Alur Cucur, Landuh, Alur Manis, Benua Raja, Durian.
Kecamatan Seruway, 7 Desa alami banjir, yaitu; Desa Padang Langgis, Pantai Balai, Muka Sungai Kuruk, Gelung, Pekan Seruway, Kampung Baru, Sungai Kuruk Satu.
Kecamatan Karang Baru, 12 Desa alami banjir, yaitu; Desa Simpang Empat, Menanggini, Sukajadi, Kebun Tanah Terban, Medang Ara, Rantau Panjang, Tanjung Karang, Tanjung Seumantoh, Kampung Dalam, Bundar, Air Tenang, Tanah Terban.
Diharapkan pada warga yang dekat sama sungai tetap hati-hati dan waspada, iklim ekstrim kapan saja bisa terjadi hujan dengan intensitas yang lebat sehingga mengakibatkan luapan air sungai, pungkas Kalaksa BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery.