Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Cegah Kenakalan Remaja dan Aksi Geng Motor, Polsek Langsa Barat Lakukan Sosialisasi

Hengki Syahjaya
3 Okt 2024, 19:19 WIB Last Updated 2024-10-03T12:19:33Z
Kapolsek Langsa Barat, Iptu Hufiza Fahmi, saat sosialisasi kenakalan remaja, Kamis (03/09/2024), Liputanesia.co.id/Hengki

Kota Langsa - Mencegah kebakaran remaja dan aksi geng motor yang meresahkan masyarakat, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Langsa Barat melakukan sosialisasi pada pemimpin Gampong, orang tua dan remaja, di Gampong Paya Bujok Tunong, Kamis (03/10/2024).

Sosialisasi dipimpin langsung oleh Kapolsek Langsa Barat, Iptu Hufiza Fahmi, diikuti oleh berbagai tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.

Kapolsek Iptu Hufiza Fahmi menekankan bahwa kenakalan remaja di Kota Langsa telah mencapai tahap yang memprihatinkan.

"Banyak video viral menunjukkan remaja berkendara dengan sepeda motor, membawa senjata tajam, bahkan melakukan penganiayaan. Ini bukan lagi sekadar kenakalan, melainkan sudah masuk kategori tindak pidana," tegas Kapolsek.

Iptu Hufiza Fahmi juga mengingatkan bahwa pihaknya tidak akan segan mengambil tindakan tegas jika ditemukan remaja membawa senjata tajam atau melakukan kekerasan.

“Kegiatan ini diharapkan mampu menekan angka kenakalan remaja dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh aksi geng motor di Kota Langsa,” harapnya.

Langkah Serius Polres Langsa dalam Menangani Kenakalan Remaja, untuk itu Kapolsek Iptu Hufiza Fahmi juga menegaskan bahwa telah melakukan pendataan terhadap remaja yang terlibat dalam geng motor.

"Kami berkomitmen untuk menangani masalah ini dengan serius dan memastikan bahwa tindakan kejahatan yang dilakukan oleh geng motor akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tambahnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua dapat meningkat dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam aksi-aksi yang merugikan, ungkap Kapolsek.

Sementara itu, Geuchik Gampong Paya Bujok Tunong, Efendi Usman Ben, meminta agar orang tua lebih waspada dan selalu mengawasi kegiatan anak-anak mereka, baik saat di sekolah maupun di luar jam sekolah.

“Pelabelan negatif terhadap geng motor justru membuat anggotanya merasa bangga, sehingga perilaku mereka sulit dihentikan tanpa pengawasan ketat dari keluarga,” pinta Geuchik.

Para tokoh agama, masyarakat, dan adat yang hadir dalam kegiatan tersebut turut mendukung upaya Polres Langsa dan menyuarakan pentingnya peran keluarga dalam mencegah anak-anak mereka terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.

Iklan