Seminar Internasional Penanganan Perdagangan Gelap Narkotika, Selasa (17/9/2024)/Liputanesia.co.id/Dok.Ist. |
Seminar dihadiri oleh 770 peserta dari berbagai instansi dalam dan luar negeri. “Kegiatan ini merupakan seminar seri ke-2 yang diselenggarakan oleh Narcotics Law Enforcement Knowledge Sharing of Aceh Customs (NEXUS) Kanwil Bea Cukai Aceh, dan diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri seperti Asutralia, India, Kamboja, Iran, Fiji, Maladewa, Hongkong dan China” Papar Leni Rahmasari, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh.
Acara berlangsung hybrid, online dan offline di Aula Kanwil Bea Cukai Aceh, dan dibuka oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Bapak Askolani.
Hadir sebagai narasumber Mr. Pranab Kumar Das, Director of Compliance and Facilitation, the World Customs Organization (WCO), Ms. Kavinvadee Suppapongtevasakul, Regional Synthetic Drugs Analyst, SMART Forensics Programme, the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan Bapak Syarif Hiadayat, Direktur Interdiksi Narkotika Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Mr. Pranab Kurmar Das mempresentasikan terkait The WCO’s Tools and Instruments Within Its Drugs and Precursors Programme, sedangkan Ms. Kavinvadee Suppapongtevasakul mempresentasikan tentang Global Trends in Narcotics Trafficking and Strategic Responses from the Nations.
Sementara Bapak Syarif Hidayat mempresentasikan tentang DGCE’s Strategic Response on Narcotics Trafficking.
Seminar dilanjutkan dengan kegiatan Technical Assistance yang berlangsung sampai dengan tanggal 18 September 2024 di Bandara Sultan Iskandar Muda.
“Praktek langsung dilaksanakan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, diantaranya pelatihan penggunaan X-Ray dalam optimalisasi pengawasan, pengenalan alat deteksi dan identifikasi narkotika, utilisasi Oxygen Mobile Forensic dan Cyber Crawling, Pemutakhiran database pengawasan pada Aplikasi ID FACE” Ungkap Leni Rahmasari.
"Hasil evaluasi peserta yang hadir sangat antusias dan menginginkan bahwa kegiatan seminar tersebut agar dapat dilangsungkan rutin, karena acara tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait penanganan perdagangan gelap narkotika” pungkas Leni Rahmasari. []