Irjen Pol. Drs. Haji Armia Fahmi, Calon Bupati Aceh Tamiang periode 2025-2030, Rabu (25/09/2024), Liputanesia/Hengki. |
Aceh Tamiang - Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang periode 2025-2030. Irjen Pol. Drs. Haji Armia Fahmi, minta kepada para ketua partai politik nasional dan lokal, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh Pemuda, Ormas, LSM dan Penulis untuk meredam dengan cara apa pun untuk tidak memilih kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024.
Black Campaign (Kampanye hitam) terus digelindingkan oleh kelompok orang yang tidak bertanggung jawab, agar masyarakat memilih kotak kosong.
“Mau jadi apa Aceh Tamiang ini kalau tidak ada pemimpin. Saya kira ini bentuk penghambat penyaluran suara dan pembekuan demokrasi. Tidak benar ini, harus kita lawan,” tegas Armia Fahmi pada wartawan. Rabu, 25 September 2024.
Sebut Armia lagi, itu merupakan bentuk-bentuk penolakan demokrasi, mematikan demokrasi. Hak-hak politik masyarakat di kebiri. Diajak untuk tidak menyalurkan hak politiknya.
“Saya ingatkan ya, saya ini putra Aceh Tamiang, saya ingin membangun di kampung halaman saya, dengan program visi dan misi yang Saya buat. Baik jangka pendek, menengah dan panjang. Saya ingin Tamiang ini menjadi lebih baik lagi, serta berkelanjutan,” jelasnya.
Armia, merupakan putra Aceh Tamiang asli, kampung halamannya di Kampung Bukit Tempurung (Rumah induk), Kecamatan Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang.
Pria berusia 58 tahun tersebut merasa sangat terusik, dengan ‘kampanye hitam’ yang dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, untuk tidak memilih dirinya di Pilkada yang sesaat lagi akan digelar.
“Siapa yang berani katakan saya bukan orang Tamiang, kecil saya pun, kalau mau mandi lompat dari jembatan Tamiang, mancing, cari durian sampai cabut sekolah. Semua itu saya lalui di sini. Kok saya pulang ke sini mau membangun kampung halaman saya di tahan dan diributkan. Saat menjabat Kapolres pun saya tidak pernah ganggu orang Tamiang, saat di Poldasu pun cukup banyak orang Tamiang yang saya bantu,” bebernya penuh kesal.
Dia menduga, kampanye hitam ini pasti didalangi. Armia minta agar Aparat Penegak Hukum (APH) cari dan tangkap pelakunya, sebab itu merupakan bentuk penolakan demokrasi dan hukum, “Sanksinya Pidana,” sebutnya.
Tangkap Dalang dan Pelakunya
Hal senada juga disampaikan Haprizal Rozi, orator dan aktivis sosial Aceh Tamiang. Minta kepada pihak APH untuk menangkap dalang dan pelaku penyebar selebaran pilih kotak kosong
Apalagi itu, bahwa, proses demokrasi sudah berjalan dengan baik dan normal. Siapa pun berhak untuk mencalonkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati, setelah semua tahapan proses administrasinya diikuti sesuai aturan.
Selanjut calon bupati lain yang tidak lolos tahapan seleksi di Komisi Pemilihan Independen (KIP) Aceh Tamiang tidak boleh bertindak gegabah dengan membuat perlawanan melakukan kampanye hitam untuk memilih kotak kosong.
“Para rival politik tidak boleh memainkan propaganda sesat, anti demokrasi, bahwa paslon terpilih memborong partai. Ya main sehat saja. Kalau nanti rakyat memilih paslon yang sudah ditetapkan oleh KIP dan menang, itu proses demokrasi yang berjalan dengan baik. Artinya masyarakat bijak dalam menentukan hak politiknya,” tegas Rozi.
Disamping itu, Tamiang harus ada pemimpin yang definitif. Agar Tamiang menjadi lebih baik dan berjalan pembangunan di semua lini.
Aprijal mencontohkan selebaran untuk memilih kotak kosong yang beredar terdapat logo KIP dan Lambang Aceh Tamiang Kaseh Pape Setie Mati. Ini harus diminta klarifikasi dari KIP dan Pemkab Aceh Tamiang. “Ini pelanggaran hukum dan mencederai demokrasi itu sendiri, kita harus lawan ini, supaya Tamiang tidak rusak dengan isu-isu murahan seperti ini,” tegasnya.
Kecuali itu, Panwaslih harus memanggil pihak KIP untuk mengklarifikasi logo yang ada dalam selebaran gelap tersebut, apalagi itu, di Panwaslih ada Gakkumdu (Polisi dan Kejaksaan), “tanyakan ke pihak KIP apakah benar ini KIP yang buat, kalau tidak ada klarifikasi dari KIP kuat dugaan KIP lah yang buat, juga minta klarifikasi dengan Pj Bupati terkait ada logo Kaseh Pape Setie Matie, agar klir masalah ini,” pungkas Rozi.