Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

2 Remaja Diduga Jadi Korban Pemaksaan dan Pemerasan Oknum Sopir Angkot Jurusan Kalideres-Kota Bumi

Redaksi
25 Sep 2024, 20:57 WIB Last Updated 2024-09-25T13:57:53Z
Kondisi korban di dalam angkot sebelum kejadian, sempat merekam kegiatan dia dan temannya, Rabu (25/9/2024)/Liputanesia.co.id/Foto: Abdul Rahman.

Tangerang - AW (19) salah satu korban menceritakan peristiwa itu, yang terjadi pada Selasa 24 September 2024, sekitar pukul 23.45 WIB. Ia bersama temannya baru selesai kuliah di daerah Bandung dan hendak mencari kerja di Kota Tangerang.

"Waktu saya sampai di Kota Tangerang, saya diturunkan sama bus di Lampu Merah Tanah Tinggi. Beberapa jam kemudian, ada angkot menghampiri saya, lalu sopirnya sempat mengancam saya kalau tidak naik bakal dihajar," jelasnya. Rabu (25/9).

Karena takut, korban langsung mengikuti arahan sopir angkot tersebut. Di pertengahan jalan, korban pun sempat di bentak-bentak dan diancam.

"Saya dipaksa bayar angkot tersebut 200 ribu, dari Tanah Tinggi ke Bandara Mas. Saya bingung baru ke Tangerang sudah dipalak," kata AW.

AW yang merasa terancam akhirnya membawa sopir angkot tersebut ke minimarket, dengan alasan mengambil uang di ATM. "Aku mau ambil uang," kata korban sambil mengarahkan ke tempat yang banyak orang.

Terus, kata korban, dia masuk ke dalam indomart meminta pertolongan kepada karyawan yang ada indomart, sementara temannya ditahan sama bang angkot.

"Tapi ga ada yang mau bantu, terus aku telpon abang-abangku, terus si bang angkotnya nyamperin, sambil berkata ko lama katanya, dan malah sempat minta kartu atm ku," ujarnya.

"Malah ngurangin uang korban, dari 200 ribu menjadi 130 ribu. Tetapi korban tidak terima dan meminta semua uangnya kembali utuh. "Karena ini adalah pemaksaan," tutupnya.

(Abdul Rahman)

Iklan