Para pengunjuk rasa didepan kantor Bawaslu jalan Ahmad Yani Procot Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, Jumat (09/08/2024)/Liputanesia/Foto: Suherman. |
Dalam orasinya Urip Haryanto koordinator pengunjuk rasa kepada Bawaslu agar mampu memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tegal.
"Kami datang bukan untuk memaksa meloloskan bakal calon tetapi agar semua tahu, bahwa kami telah menyampaikan dukungan secara faktual dengan jumlah dua ratus ribu dukungan tetapi KPU melalui keputusan bahwa calon perseorangan tidak lolos berdasarkan sistem online, tentu harus ada yang di kaji ulang" terangnya
Harapan Urip" Agar Bawaslu tidak mengamputasi hak politik masyarakat Kabupaten Tegal, kami berhak negara memberikan undang- undang, memberikan ruangan yang cukup bagi calon perseorangan adalah sebuah pengakuan dari negara atas nama kepentingan bangsa," harap Urip
Ditempat yang sama ketua Bawaslu Harpendi Dwi Pratiwi menyampaikan didepan para simpatisan mengucapkan banyak terimakasih telah hadir di kantor Bawaslu sebagai tamu agung tentunya kami bisa memperlihatkan kebersamaan disini ada ketua KPU, bakal pasangan calon.
"Kami menghormati dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh bapak ibu, karena merupakan hak konstitusional yang diberikan kepada bapak ibu sekalian, proses sedang dijalani, dilalui oleh bakal pasangan calon, tadi sudah dilakukan musyawarah bersama mudah- mudahan nanti ada titik temu, masih ada proses musyawarah jadi kita semangatnya musyawarah untuk mufakat, Bawaslu membuka ruang kepada semua pihak untuk menyelesaikan secara musyawarah dikantor Bawaslu, ucapnya
Harpendi berharap situasi dan kondisi baik- baik saja akan terus berjalan penyampaian pendapat aspirasi kalian kita hormati.
"Kami tidak anti keritik karena kami lembaga negara, lembaga publik kontrolnya ada di bapak ibu sekalian, tetapi kami berharap dalam proses pelaksanaan pilkada 2024 bisa berjalan dengan kondusif, kami juga memberi garansi bahwa proses yang sesuai dengan aturan dilalui," harap Harpendi
Setelah mendapatkan penjelasan para pengunjuk rasa damai membubarkan diri dengan meneriakan yel- yel Haji Mu'min kita bisa.
(Suherman)