Proses eksekusi hukuman cambuk oleh algojo Satpol PP dan WH, pada Terdakwa MR sebanyak 141 kali cambuk, Senin (12/08/2024), Liputanesia/Hengki. |
Kota Langsa - Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) menggelar eksekusi hukuman cambuk pada sebelesai pelaku pelanggaran Qanun Aceh Jinayah No 6 Tahun 2014.
Pelaksanaan eksekusi hukuman cambuk digelar di Tribun Lapangan Merdeka, Jalan W. R. Supratman, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Senin (12/08/2024).
Kasatpol PP dan WH, Rudi Selamat dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah melaksanakan tugas untuk penyelesaian kasus perkara hukum acara jinayat dengan jumlah tersangka sebanyak sebelas orang.
Kepala Kejaksaan Negeri Langsa Efrianto, melalui Jaksa Eksekutor Muhammad Daud Siregar membacakan sebelas Terdakwa yang akan dieksekusi.
Adapun nama-nama terdakwa yaitu;
AH, melanggar Pasal 63 ayat 3 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 10/JN/2022/MS.Lsg Tanggal 07 Juni 2022, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 80 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 50 kali cambuk.
AM, melanggar Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 10/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 8 kali cambuk.
DJ, melanggar Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 12/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 8 kali cambuk.
J, melanggar Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 11/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 8 kali cambuk.
MRM, melanggar Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 11/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 8 kali cambuk.
MF, melanggar Pasal 28 ayat 1 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 09/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 28 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 25 kali cambuk.
DMS (Wanita), melanggar Pasal 28 ayat 1 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 09/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 28 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 25 kali cambuk.
R, melanggar Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 08/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 6 kali cambuk.
F, melanggar Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 08/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 6 kali cambuk.
IS, Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan Mahkamah Sya’riah Langsa nomor: 08/JN/2024/MS.Lsg Tanggal 08 Agustus 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 10 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 6 kali cambuk.
MR, melanggar Pasal 48 Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014, tentang hukum jinayat, berdasarkan putusan kapasitas Mahkamah Sya’riah RI nomor: 19/K/AgJN/2024 Tanggal 17 Juli 2024, dengan amar putusan Uqubat Ta'zir berupa cambuk 150 kali dimuka umum, dikurangi masa tahanan, sehingga 141 kali cambuk.