Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Peran Kemanusiaan Muhammadiyah dan Respon Bencana Semester Pertama 2024

Rio Ardian
27 Agu 2024, 16:19 WIB Last Updated 2024-08-27T09:19:21Z
Data dan informasi 114 kejadian bencana di Indonesia yang direspon MDMC Januari-Juli 2024/Liputanesia/Foto: MDMC-Rio.

Yogyakarta - Muhammadiyah menegaskan komitmennya berperan secara signifikan dalam melakukan respon kejadian bencana di Indonesia. Setiap tahunnya Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sebagai koordinator telah merespon lebih dari 100 kejadian bencana di Indonesia.

Wakil Sekretaris MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Santoso menuturkan, berdasarkan data dan informasi bencana yang dihimpun oleh bidang Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR), sejak Januari hingga Juli 2024, MDMC telah merespon sebanyak 114 kejadian.

"Adapun jenis kejadian yang paling banyak direspon adalah jenis bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan putting beliung," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (27/8/2024).

Budi menyampaikan, dalam penanganan darurat bencana tersebut, Muhammadiyah memberikan dukungan layanan secara menyeluruh, mulai dari pertolongan dan penyelamatan/Search And Rescue (SAR) dan pelayanan kesehatan.

"Termasuk pemberian kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, hunian darurat dan sementara, sanitasi, air bersih, layanan psikososial dan Pendidikan saat darurat," ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan Budi, sumber daya relawan yang diterjunkan oleh Muhammadiyah adalah relawan bencana terlatih sebanyak 2.396 personil.

Dukungan sumber daya finansial yang dikelola oleh Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedelah Muhammadiyah (LazisMu) hingga Juli 2024 dengan jumlah bantuan yang sudah disalurkan sebanyak Rp1.328.200.400 (satu miliar tiga ratus dua puluh delapan juta dua ratus ribu empat ratus rupiah) Adapun jumlah penerima manfaat sebanyak 131.441 jiwa.

Menurut Budi, keterlibatan Muhammadiyah dalam tanggap darurat dan rehabilitasi serta rekonstruksi ini merupakan bagian dari visi Penolong Kesengsaraan Oemom (PKO) yang menjadi spirit pendiri Muhammadiyah, Kiai Haji (KH.) Ahmad Dahlan.

"Peran dalam tanggap darurat ini dirasakan tidak hanya untuk kalangan Muhammadiyah saja tetapi seluruh masyarakat Indonesia yang membutuhkan," ucapnya.

Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PP Muhammadiyah periode 2022-2027 sebagai salah satu unsur pembantu PP Muhammadiyah merupakan kelanjutan dari entitas sejenis yang berdiri pada tahun 2007 dengan nama MDMC.

Peran secara kelembagaan mendorong terbentuknya MDMC di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Hingga saat ini telah terbentuk sebanyak MDMC di 36 provinsi dan 158 MDMC di tingkat kabupaten dan kota.

Kerja kemanusiaan yang dilakukan oleh MDMC bekerja sama dengan kementerian/lembaga/badan dan mitra pembangunan lainnya.

Iklan