Kepala Desa Bebel, Wahyudi Bersama Penyuluh dan Kelompok Tani Sabdo Karyo Meninjau Hasil Panen Padi di Sawah eks Banjir Rob, Kamis (22/8/2024)/Liputanesia/Foto: Akbar-Slamet |
Pekalongan – Setelah lima tahun sejumlah titik lahan di Desa Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terendam air rob. Kini warga desa Bebel merayakan panen padi perdana pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Lahan seluas 7.500 meter persegi atau 0,75 hektar yang sebelumnya terbengkalai kini kembali produktif, dengan total hasil panen mencapai 3,53 ton.
Panen ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang digagas untuk mengoptimalkan potensi pertanian desa. Padi ditanam sejak awal Juni 2024 menggunakan benih Inpari 32, dan hasil panen ini menandai kembalinya produktivitas lahan yang sempat vakum bertahun-tahun.
Teguh, penyuluh dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Wonokerto, menjelaskan, bahwa Panen ini adalah langkah awal dari program ketahanan pangan desa.
“Kami berharap hasil ini dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan produktivitas pertanian di musim-musim tanam berikutnya. saya juga menekankan pentingnya pemanfaatan lahan-lahan lain yang belum ditanami untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.” Ujar Teguh.
Ketua Kelompok Tani Sabdo Karyo, Mundakir, memberikan tanggapan positif terhadap hasil panen ini.
“Hasil panen ini cukup bagus untuk tanam pertama, meskipun belum maksimal. Kami mendapatkan hasil yang lumayan, dengan selisih 1 ton per hektar dibandingkan sawah-sawah yang sudah beberapa kali ditanami,” ujar Mundakir.
Kepala Desa Bebel, Wahyudi, menyampaikan apresiasinya terhadap kerjasama yang terjalin antara Kelompok Tani Sabdo Karyo, yang mengelola lahan tersebut, dengan BPP Wonokerto.
“Saya sangat berterima kasih atas kolaborasi antara Kelompok Tani Sabdo Karyo dan BPP Wonokerto yang telah mengubah lahan mati menjadi produktif. Keberhasilan panen ini semoga menginspirasi petani yang lainnya,” kata Wahyudi.
Sri, seorang warga setempat, mengungkapkan kekagumannya terhadap hasil panen. “Awalnya saya tidak percaya bahwa lahan yang sudah lama terendam air rob ini bisa kembali produktif. Setelah melihat lahan ini menghasilkan padi Kembali, benar-benar membuat kami bersyukur,” ungkap Sri.