Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

World Bank Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Era Jokowi

Redaksi
26 Jul 2024, 16:22 WIB Last Updated 2024-08-13T15:07:50Z
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Dok.Ist.

Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, World Bank mengapresiasi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih stabil berada di atas 5 persen dengan tingkat inflasi sebesar 2,58 persen.

Selain itu, ia mengatakan bahwa World Bank juga mengapresiasi sejumlah program yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk tanah air.

“Adapun sejumlah program yang dimaksud yersebut yaitu program pengurangan kemiskinan dan juga program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian termasuk dengan irigasi yang tadi delegasi World Bank dari Lombok dan melihat bagaimana pendapatan petani meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik kemudian juga hasil daripada pertanian mendongkrak nilai tukar petani,” ungkap Airlangga di kawasan Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Jumat (26/7/2024).

Kemudian, kata Airlangga, World Bank juga mengapresiasi program penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui program early childhood.

“Bahkan, presiden juga menyebut bahwa terjadi penurunan angka stunting di Indonesia dari 37 persen menjadi 21 persen, penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen,” ujar Airlangga.

“Nah terkait dengan program tersebut, Bapak Presiden juga bercerita mengenai program dana desa di mana dana desa sebesar Rp71 triliun dipergunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk untuk mengurangi dari pada stunting,” sambungnya.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, Presiden Jokowi juga menekankan mengenai pentingnya resiliensi pangan dan energi hijau untuk masa depan Indonesia.

Hal ini dikarenakan, menurut Jokowi, Indonesia memiliki program terkait dengan energi bersih antara lain hydro solar geothermal.

Lalu, Jokowi juga mengingatkan bahwa transisi energi perlu mempertimbangkan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

“Oleh karena itu, multiple source of energy dengan transmisi yang ter-conectivity antar pulau diharapkan dapat membuat harga yang terjangkau bagi masyarakat,” ucap Airlangga.

“Karena tentunya berbagai subsidi yang dilakukan oleh pemerintah juga tentunya ke depan subsidi ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, Presiden Jokowi juga turut menyoroti tentang pentingnya pengembangan sumber daya manusia serta dukungan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di tanah air.

“Delegasi World Bank pun juga mencatat berbagai program untuk mendukung infrastruktur listrik dan praktik terbaik yang telah dilakukan di negara lain seperti India,” terang Airlangga.

“Bahkan, ada beberapa best practice yang dilakukan di India, di mana India juga bisa mencari fund sejenis PLN namun fund tersebut di back up atau didukung oleh World Bank,” tambahnya.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan penanganan keberlanjutan, termasuk dengan mengembangkan nursery untuk tanaman dalam skala besar di Indonesia.

“Oleh sebab itu, World Bank merasa bahwa program yang dilakukan oleh Indonesia adalah program-program yang sifatnya masif, skala besar, masif, dan skala besar itu diharapkan bisa menjadi percontohan untuk negara-negara lain di dunia,” tuturnya.

(Hawa A)

Iklan