NWLF PTPN I Regional 7 saat memberikan paket makanan pada masyarakat, Sabtu (13/07/2024), Liputanesia/dok.Humas. |
Dengan tajuk “Isi Piringku”, para profesional dari organisasi perempuan di lingkungan PTPN I Regional 7 dan entitas afiliasinya mengunjungi fasilitas kesehatan yang berada tak jauh dari Kantor Penghubung Regional 7 Sumatera Selatan itu. Mereka menyerahkan 75 paket makanan tambahan berupa sajian makan siang lengkap, plus kudapan, dan buah.
Aksi sosial “Isi Piringku” itu merupakan program kerja inisiasi NWLF Regional 7 yang pada hari sebelumnya melaksanakan Webinar bertema “Mental Health” yang diselenggarakan dari Kantor Penghubung Sumsel.
Hadir pada penyerahan secara simbolis paket makanan itu Ketua NWLF Regional 7 Seviana Dewi didampingi beberapa pengurus dan Srikandi/Karyawati dari kebun di Sumatera Selatan. Mereka disambut Kepala Klinik Pratama Punti Kayu Lela Harmayati, beserta staf, dan puluhan orang tua penerima bantuan.
Seviana mengatakan, sebagai perkumpulan wanita profesional, NWLF memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab moral tinggi terhadap masalah-masalah yang mengemuka, terutama yang menyangkut isu perempuan dan anak. Oleh karena itu, NWLF selain rutin menggelar aneka forum peningkatan kompetensi dan pengetahuan, juga tergerak untuk menjadi bagian dari solusi masalah.
“Isu-isu perempuan dan anak, terutama yang menyangkut pertumbuhan, gizi, dan perlindungan adalah ranah domestik yang pasti menyentuh hati seorang wanita. Itulah mengapa NWLF terus mencari cara dan mitra untuk menjadi mitra parapihak dalam mencari solusi. Salah satu yang kami lakukan adalah memberikan bantuan PMT (pemberian makanan tambahan) ini. Mohon dukungan doanya agar kami bisa lebih bermanfaat lagi,” ujarnya.
Menurut Seviana Dewi, usia Golden Age pada Balita, bahkan sejak seorang ibu dinyatakan mengandung, adalah masa fundamental pembentukan generasi yang akan datang. Program pengentasan anak dari bahaya stunting yang digeber oleh Pemerintah, kata dia, adalah strategi perencanaan yang sangat tepat. Namun demikian, pemerintah pada program itu tidak sepenuhnya bisa menjangkau, baik secara geografis maupun kecukupan.
“Ikhtiar kami ini sebagai bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah itu. Sebab, kita tahu bagaimana pentingnya menjaga gizi dan tumbuh kembang anak-anak. Sampai saat ini, kami baru bisa menjangkau di sekitar lokasi usaha. Semoga bantuan yang diberikan bermanfaat bagi anak-anak dan memberi semangat kepada orang tua untuk menjaga gizi anak anak,” ucapnya.
Kepala Klinik Pratama Punti Kayu Lela Harmiyati menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan dari NWLF Regional 7 untuk anak-anak di sekitar perusahaan. Ia berharap, bantuan ini menjadi penyambung silaturahmi yang berkelanjutan dengan program-program lainnya.
Kesempatan berkumpulnya para orang tua di pertemuan itu juga dimanfaatkan oleh pihak Klinik Pratama untuk menyampaikan penyuluhan tentang stunting.
Dr. Tiara Bella Pratiwi, salah satu tenaga medis di Puskesmas itu dalam suluhnya mengatakan, penanggulangan masalah stunting yang terjadi di masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Kesadaran pemerintah atas masalah stunting, kata dia, adalah momen yang harus didukung penuh oleh setiap elemen masyarakat.
“Stunting itu bukan penyakit, melainkan keterbelakangan tumbuh kembang anak yang disebabkan beberapa faktor, utamanya gizi. Jadi, pemerintah sangat membutuhkan dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan informasi, membantu keluarga yang kekurangan, dan saling kontrol. Kami sangat respek dengan apa yang dilakukan PTPN ini (NWLF),” pungkasnya.