Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemko Gelar Sosialisasi Desa Ramah

Redaksi
29 Jun 2024, 15:15 WIB Last Updated 2024-08-13T15:07:55Z
Foto bersama usai sosialisasi di kantor Geuchik Paya Bujok Tunong, Sabtu (29/06/2024), Liputanesia/Hengki.

Kota Langsa - Mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Kota (Pemko) Langsa melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar sosialisasi Desa Ramah.

Kegiatan sosialisasi Pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kantor Geuchik,  Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro, Sabtu (29/06/2024)

Kepala DP3AP2KB Kota Langsa, Amrawati, melalui Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Cut Chairunnisa, dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan pemerintahan desa pentingngnya pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara menyeluruh serta berkelanjutan.

Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak disingkat DRPPA, merupakan desa yang berperspektif gender dan hak anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan, sesuai dengan visi pembangunan Indonesia ke depan.

"Dalam membangun desa, perempuan dan anak memiliki kontribusi tersendiri untuk membentuk inovasi sehingga dapat melahirkan program-program positif apalagi dua per tiga penduduk rata-rata desa adalah didominasi perempuan dan anak," ujar Cut.

Tujuan dibentuknya desa ramah perempuan dan peduli anak adalah untuk menekan angka kekerasan juga meningkatkan peran ibu-ibu atau perempuan tingkat desa.

Pembentukan DRPPA itu juga untuk mencegah terjadinya perkawinan anak dan mencegah maraknya pekerja anak, jelas Cut.

"Masa dulu, sistem pernikahan muda berlangsung karena tatanan adat namun saat ini maraknya pernikahan usia dini disebabkan faktor negatif salah satunya pergaulan bebas," tegas Cut Chairunnisa.

Dalam kecamatan Langsa Baro, desa yang ditunjuk sebagai pilot project pembentukan DRPPA adalah desa Paya Bujok Tunong karena telah memiliki forum anak, gugus tugas layak anak, dan tim PATBM.

"Untuk teknisnya, kita memiliki UPTD.PPA, sedangkan didalam gampong ada tim PATBM yang terdiri dari perangkat gampong dan forum anak gampong berfungsi sebagai perpanjangan tangan desa ke UPTD PPA," terangnya.

Acara sosisalisasi berlangsung selama 5 hari yang dilakukan secara roadshow ke beberapa desa perwakilan yang diusulkan menjadi pilot project masing-masing kecamatan meliputi;
Kecamatan Langsa Baro diwakili Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Lama diwakili Gampong Sidodadi, Kecamatan Langsa Timur diwakili Gampong Buket Meutuah, kemudian Kecamatan Langsa Kota diwakili Gampong Alue Beurawe, dan terakhir Kecamatan Langsa Barat diwakili Gampong Kuala Langsa.

Sementara, bertindak sebagai narasumber kasi Pemerintahan Gampong DPMG Kota Langsa, Irma Desiana, menyampaikan, perlu diketahui bahwa desa ramah perempuan dan peduli (DRPPA) dibentuk berdasarkan perspektif hak anak yang dilakukan secara terencana serta dibentuk di semua desa secara bertahap.

"Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas pemerintahan desa, dan memastikan kebutuhan desa yang terbaik bagi perempuan dan anak," ungkapnya.

Iklan