Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Sebanyak 49 Negara Akan Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali

Redaksi
18 Mei 2024, 00:44 WIB Last Updated 2024-08-13T15:08:10Z
Ketua DPR Puan Maharani/Dok.Parlementaria.

Jakarta - Sebanyak 231 partisipan dari 49 negara akan menghadiri Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum pada 19-21 Mei di Nusa Dua, Bali.

Forum ini memobilisasi aksi parlementer mengenai air untuk kesejahteraan bersama.

Menurut Ketua DPR RI Puan Maharani, anggota parlemen dari seluruh dunia berkesempatan mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan air dalam Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum yang merupakan bagian dari World Water Forum Ke-10 di Bali.

“Selain itu, untuk meningkatkan kerja sama parlemen dalam memperluas akses terhadap air bersih, serta memobilisasi tindakan terhadap air untuk keamanan dan kesejahteraan global,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Hal itu dikatakan Puan ketika menyoal DPR RI bersama Inter-Parliamentary Union (IPU) yang menjadi tuan rumah di perhelatan tersebut.

Sebagai tuan rumah kegiatan sidang, DPR RI berfokus menyukseskan pada kegiatan Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum, baik dari aspek penyelenggaraan maupun kesuksesan substansi dalam memperkuat tata kelola air bagi kesejahteraan rakyat.

Puan menilai forum air dunia cukup signifikan karena air sangat penting bagi bumi dan umat manusia, terlebih permasalahan air bersih juga merupakan salah satu agenda dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG).

“Dengan fungsi yang begitu penting dan melimpah keberadaannya, air menjadi bahan diskusi politik,” kata putri Megawati Soekarnoputri itu.

Parlemen dunia di bawah IPU, lanjut dia, terus membangun komitmen untuk memperkuat wacana-wacana parlementer tentang membentuk sistem tata kelola air yang baru.

“Yaitu mendorong tindakan parlementer mengenai air dan sanitasi, mengingat wacana mengenai air masih terbatas dan jarang menyentuh implikasi politiknya terhadap bumi dan manusia, serta cara mengatasinya,” ujarnya.

Dikatakan pula bahwa pertemuan parlemen pada World Water Forum Ke-10 itu dapat menyediakan platform untuk diskusi global yang jujur mengenai isu-isu yang berkaitan dengan air sebab akan melibatkan peserta parlemen, IPU, dan organisasi internasional.

“Pada forum itu memberikan usulan tindakan untuk memajukan agenda air global,” tutur Puan.

Dia bersama perwakilan dari IPU akan memberikan pendapat pada World Water Forum Ke-10 berdasarkan hasil Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum.

“Pertemuan parlemen akan mengajukan satu paragraf untuk ditambahkan pada Deklarasi Menteri sebagai bagian dari proses politik,” katanya.

Ia mengatakan bahwa rapat persiapan telah digelar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/4), untuk memastikan acara berlangsung dengan aman dan lancar, termasuk mengenai substansi masalah yang akan dibahas dalam forum guna menghasilkan solusi untuk mengatasi krisis air.

Politikus PDIP tersebut mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat dan semua pemangku kepentingan agar acara Forum Air Dunia Ke-10 dapat berjalan dengan baik, serta menghasilkan manfaat mengenai berbagai permasalahan air demi kesejahteraan bersama. []

(YRn)

Iklan