Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Ribuan Warga Geruduk Kantor Desa Tolak Rencana Pembangunan Akhir Sampah

Redaksi
21 Mei 2024, 15:20 WIB Last Updated 2024-08-13T15:08:10Z
Warga melakukan unjuk rasa di Kantor Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Selasa (21/5/2024)/Liputanesia/Foto: Slamet.

Pemalang - Ribuan warga dari Desa Purana dan Pedagung geruduk Kantor Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (21/5/2024).

Mereka (warga) melakukan unjuk rasa menolak keras rencana pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang akan dialokasikan di Desa Purana.

Ribuan Massa itu ditemui Kepala Desa Purana berserta Muspika Kecamatan Bantarbolang.

Ketua koordinasi unjuk rasa, Muslaena, saat audensi menyampaikan penolakan pembangunan TPA sampah di Desa Purana. Dia juga mendesak pemerintah desa (Pemdes) Purana untuk menolak pembangunan TPA.

"Kami seluruh warga menolak pembangunan TPA di Desa Purana," katanya yang kemudian di sambut warga setuju.

"Ayo pemerintah desa juga ikut tanda tangan untuk menolak," pintanya.

Mukmin salah seorang warga Desa Purana mengaku belum pernah ada sosialisasi terkait rencana akan ada pembangunan TPA di desanya.

"Sementara ini sepengetahuan saya belum ada," ungkap Mukmin warga RT 8 RW 2 Desa Purana.

Dia membeberkan permintaannya agar pemerintah mulai dari desa hingga kabupaten untuk tidak membangun TPA di Desa Purana.

"Hari ini saya warga Purana mengemis, jangan sampai ada pembangunan TPA di desa kami," bebernya.

Pantauan awak media di lokasi, massa melakukan tanda tangan guna menolak pembangunan TPA di Desa Purana, sedangkan perangkat desa yang ikut tanda berjumlah 8 orang. Sementara Kepala Desa tidak ikut tanda tangan menolak namun hanya mengetahui dan akan menyampaikan ke Pemerintah Daerah (Pemda) Pemalang.

Terpisah, Kepala Desa Purana, Sopan, saat diwawancara menuturkan sudah mengadakan sosialisasi ke warga dengan memberikan 62 undangan sebanyak kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda ataupun lembaga.

"62 undangan ada yang hadir dan ada yang tidak karena waktu itu ada acara kawinan," ujar Kepala Desa Purana.

Menurutnya, pembahasan penempatan pembangunan TPA sampah di Desa Purana sudah berlangsung sejak tahun 2023 akhir.

"Saya berharap ada titik temu yang terbaik antara pemda dan masyarakat," harapnya.

Terpantau, ribuan warga membubarkan diri pukul 11.00 WIB, setelah mendapatkan penjelasan bahwa aspirasinya akan disampaikan ke pemda dan tanda tangan dari beberapa perangkat desa.

Iklan