![]() |
Kementerian Kelautan dan Perikanan saat Meninjau Desain Kalamo Setono di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/2024)/Foto: Humas-Slamet |
Program Kalamo ini merupakan upaya pemerintah mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yg dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, Sabtu (25/5/2024).
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa, Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Setono ini dibuat secara tematik untuk culinary. Dimana, hasil-hasil olahan tangkapan laut dari nelayan lokal bisa didisplay dan dijual di sentra kuliner ini.
"Pembangunan Kalamo ini direncanakan bisa rampung secepatnya 4 bulanan. Setelah selesai dibangun nanti kita serahkan ke koperasi nelayan binaan dinas terkait untuk pengelolaannya,"ucapnya.
Selain resto atau sentra kuliner, Menteri KKP, Sakti Wahyu menyebut ada sejumlah fasilitas pendukung di dalam Kalamo Setono ini, diantaranya cold storage, VVIP room/working space, Balai Santripreneur, ATM Centre, Mushola, Outdoor Area dan Booth Container.
"Masyarakat atau pengunjung mau mencari makanan hasil olahan laut ya bisa datang ke Kalamo ini. Terlebih, lokasinya strategis dekat dengan Exit Tol Setono yang bisa dijangkau keluar masuk pemudik atau pelancong," tuturnya.
Sementara itu, Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo mengapresiasi atas inisiasi KKP yang telah membangun Sentra Kuliner Kalamo di Kota Pekalongan.
Diungkapkan Sekda Nur Priyantomo, bahwa di Kalamo ini akan memberdayakan koperasi nelayan maupun koperasi perikanan binaan yang telah ditunjuk, untuk mengolah hasil tangkapan lautnya di sentra kuliner ini.
Para nelayan Kota Pekalongan bisa menyuplai hasil tangkapannya di tempat ini dan akan dikelola dengan sistem santripreneur.
Lanjutnya, KKP menargetkan pembangunan Kalamo ini bisa rampung pada Bulan September 2024. Adapun anggaran yang diberikan KKP senilai Rp.21,8 Milliar. Namun, Pemkot Pekalongan telah mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp.1,6 Milliar untuk penambahan sarana dan prasarana pendukung lainnya.
"Semua pembiayaan dan pembangunan dari KKP, sementara Pemkot Pekalongan hanya menyediakan lahan seluas 7,8 hektar. Pembangunan Kalamo ini diharapkan bisa mengembalikan kejayaan sektor perikanan yang ada di Kota Pekalongan," pungkasnya.