![]() |
Teten Masduki: Inovasi Produk Berbasis Riset Teknologi Lahirkan Ekonomi Baru/Dok. KemenKopUKM. |
Menurutnya,semua produk yang ditampilkan serta inovasi yang dilakukan mahasiswa sangat berkesan.
“Apalagi, inovasi teknologi ini sangat berguna dan bisa dikomersialisasi, meskipun ada beberapa yang harus dikembangkan dari sisi research and development (RnD),” ujar Teten Masduki dalam keterangannya, Selasa (5/3/2024).
Ia menjelaskan, terdapat sejumlah inovasi teknologi yang telah dikembangkan mahasiswa ITERA.
Misalnya, pengembangan pertanian dengan mengolah hasil pertanian melalui sensor, olahan CPO yang bisa dibuat bahan kosmetik, maupun semprotan disinfektan atau hama, hingga alat hemat energi penggunaan listrik.
Selain itu, juga terdapat pula olahan karet yang terus dikembangkan. Bahkan, ketika harga karet jatuh, melalui teknologi dan inovasi, bahan karet bisa dibuat pelumas dengan minyak sawit untuk menggantikan pelumas dari fosil.
“Potensi-potensi tersebut akan terus menjadi evaluasi dan harus didampingi untuk terus dikembangkan, termasuk dengan proses UMKM dari yang berteknologi rendah ke inovasi teknologi berbasis riset,” kata Teten.
“Sudah banyak hasil produk mahasiswa yang menggunakan IoT (Internet of Things), smart farming modern. Hal seperti ini yang kita harapkan agar hasil riset perguruan tinggi bisa menghasilkan ekonomi dan entrepreneur baru,” tambahnya.
Oleh karena itu, untuk membantu mengembangkan inovasi produk mahasiswa yang telah tercipta saat ini, KemenKopUKM telah bekerja sama dengan berbagai lembaga inkubator, baik yang ada di dalam maupun di luar kampus.
Kemudian juga termasuk dengan adanya business matching untuk mencari investor yang dimasukkan program E-Hub.
Berdasarkan Global Innovation Index 2022, Indonesia menempati ranking ke-75 dari 132 negara yang disurvei.
Banyak pelaku usaha di Indonesia yang minim inovasi dalam menjalankan bisnis, sehingga perkembangan usahanya menjadi lambat dan tidak mampu bersaing.
“Oleh karena itu, kita sangat membutuhkan lahirnya wirausaha-wirausaha yang memiliki daya kreativitas dan inovasi tinggi, serta mampu memanfaatkan riset dan teknologi dalam menjalankan usahanya, dan salah satu jawabannya ada pada mahasiswa,” tuturnya.
Teten menambahkan, dalam mendukung perkembangan wirausaha berbasis teknologi, pihaknya akan terus memperkuat ekosistem kewirausahaan dengan mendorong pemanfaatan riset dan teknologi di Indonesia.
“Tak hanya itu, kami juga mengembangkan platform Entrepreneur Hub untuk memfasilitasi para pihak agar dapat bertemu dalam satu platform, baik para resources provider yang memiliki program pembinaan dan pendampingan, ataupun para wirausaha yang membutuhkan pengembangan dan jaringan,” pungkasnya.
(Hawa)