Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Kalapas Transfer Ilmu Pembuatan Eco-Enzyme Pada WBP

Redaksi
15 Des 2023, 09:44 WIB Last Updated 2024-09-09T17:40:44Z
Kepala Lapas Kelas IIB Langsa, Sujatmiko, saat memberikan ilmu pembuatan Eco-Enzyme, Jumat (15/12) pada WBP, Liputanesia/H5J.

Kota Langsa - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB, Sujatmiko, memberikan ilmu pengetahuannya cara membuat Eco-Enzyme pada warga binaan pemasyarakatan (WBP).


Kalapas Sujatmiko, yang didampingi Kasubsi Perawatan T. M. Syukran Raden Santoso saar memberikan ilmu pembuatan detergent atau sabun ramah lingkungan, Jumat (15/12/2023).


Eco-Enzyme merupakan larutan atau cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air, terang Kalapas.


Manfaat dari produk eco enzyme diantaranya dapat menghasilkan gas O3 (ozon) didalam proses fermentasinya yang dapat mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global, ucapnya.


Adapun bahan-bahannya terbuat dari:

- Kulit Jeruk

- Kulit Semangka

- Kulit Pisang

- Kulit Mangga

- Daun Jeruk

- Daun Mint

- Gula Merah

- Kulit Timun

- Sereh


Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan dari proses fermentasi. Simpan wadah di tempat dingin, kering, dan memiliki ventilasi yang baik. Hindari sinar matahari langsung dan jangan disimpan di dalam kulkas. Setelah 3-6 bulan, panen Eco Enzyme akan selesai dan dapat digunakan, jelas Sujatmiko.


"Sabun ini akan di gunakan sebagai sarana ramah lingkungan, di lakukan fermentasi minimal 3 bulan, baru bisa di gunakan".


Sabun hasil fermentasi ini bisa di gunakan untuk sabun, detergen, sampo dan pembersih lantai. Sabun ini rencana akan di gunakan sebagai sarana ramah lingkungan di Lapas Langsa, sabun ini dinamakan Eco-Enzyme, ujar Sujatmiko.


Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Langsa sangat antusias dalam menerima ilmu dan praktek secara langsung pembuatan Eco-Enzyme, pungkas Kalapas Sujatmiko.


Iklan