Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Disdikbud Gelar Pameran Temporer Digedung Balee Juang

Redaksi
3 Okt 2023, 12:22 WIB Last Updated 2024-09-09T17:41:04Z
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Setdakot Langsa, Siti Zuriah didampingi oleh Kepala Disdikbud Langsa Dra. Suhartini dan Dandim 0104 Aceh Timur Letkol Inf Tri Purwanto, saat Pemotongan pita simbolis peresmian pembukaan pameran temporer.


Kota Langsa - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikjarbud) Kota Langsa, menggelar kegiatan Pameran Temporer memperkenalkan barang antik atau kuno yang berada di dalam gedung museum Balee Juang, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Selasa (03/10/23).


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa, Dra. Suhartini mengatakan, kegiatan pameran temporer ini mengusung tema "Menggali Sejarah Budaya di Era Digital Guna Meningkatkan Eksistensi Museum Di Kota Langsa Bagi Generasi Penerus Tahun 2023."


"Pameran temporer ini merupakan agenda rutin setiap tahunnya, dimana museum sebagai sarana edukasi bagi peserta didik serta sarana penelitian juga sebagai pendukung destinasi budaya untuk masyarakat, baik masyarakat Kota Langsa maupun luar daerah, ucap Titin sapaan akrab Kepala Dikjar.


Pihak Disdikbud Kota Langsa mengadakan pameran temporer dengan memamerkan beberapa koleksi barang antik peninggalan zaman dulu untuk pengetahuan peserta didik juga masyarakat Langsa, ungkap Suhartini.


Sementara, Kabid Kebudayaan, Basri Ananda menjelaskan, bahwa pameran temporer ini sebagai ajang pameran benda antik serta berbagai koleksi barang bersejarah, kita juga buka pameran batik dari para mahasiswa FKIP UNSAM untuk prodi sejarah.


"Barang koleksi yang dipamerkan antara lain Karah Berlapik, bak mandi baru bermotif naga, perisai, celana Aceh, wadah pendingin buah, perisai dan pedang Tengku Panglima Ilyas Leube Pahlawan Nasional, Gosoan, naskah Al-Qur'an tulis tangan, Rencong Aceh, Pistol VOC, Stempel Cap Seukureng serta tempat perhiasan emas motif burung," urai Basri.


Beberapa barang koleksi yang kita pamerkan kiranya menjadi bahan edukasi serta penelitian para pelajar dimana pameran ini berlangsung tiga hari kedepan, ungkap Basri.


Pj Walikota Langsa Syaridin, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Setdakot Langsa, Siti Zuriah, mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh panitia pameran temporer tahun 2023 yang telah bekerja keras untuk membuat kegiatan pameran ini dalam melestarikan dan menggali sejarah budaya di era digital guna meningkatkan eksistensi museum di Kota Langsa bagi generasi penerus dimasa yang akan datang.


"Jejak sejarah Gedung Balee Juang Kota Langsa yang sekarang telah menjadi museum Kota Langsa, museum ini merupakan salah satu bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda di kota yang kita cintai ini."


Pameran temporer ini juga merupakan salah satu metode untuk memberikan informasi mengenai sejarah Kota Langsa tempo dulu bagi seluruh masyarakat kita, sekaligus juga bisa menjadi ajang bagi pelajar Kota Langsa untuk belajar dan memahami sejarah Kota Langsa secara mendetail, ujarnya.


Pemko juga berharap pameran temporer dapat berjalan dengan maksimal dan memberikan dampak positif baik dari segi sejarah maupun peningkatan ekonomi masyarakat Kota Langsa, karena dikunjungi oleh banyak orang khususnya wisatawan lokal yang ada di Kota Langsa dan sekitarnya, lanjutnya.


Dimana Gedung Balee Juang yang telah menjadi Museum Ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang didirikan sekitar tahun 1920, tepatnya ketika Belanda sedang menjajah negeri ini, lalu setelah Indonesia merdeka, Gedung ini menjadi Aset Pemerintah Aceh Timur, sebelum Aceh Timur dimekarkan menjadi 3 wilayah yaitu Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Aceh Timur itu sendiri, terangnya.


"Gedung ini juga pernah dijadikan kantor pusat Perencanaan Pembangunan Kabupaten Aceh Timur atau Bappeda dulunya. Lalu pada tahun 2002, gedung ini menjadi aset Kota Langsa dan pada tahun 2019 oleh Pemerintah Kota Langsa, gedung ini kita jadikan Museum Kota Langsa yang difungsikan sebagai tempat wisata bersejarah di kota yang kita cintai ini."


Bangunan klasik ini juga sudah tercatat sebagai salah satu situs cagar budaya yang di akui oleh pemerintah pusat. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah yang melatar belakangi tentang keberadaan gedung ini juga ada banyak gedung lainnya yang merupakan gedung peninggalan masa Belanda di kota kita seperti Kantor Pos, Kantor PTPN 1, Rumah Ibadah (Vihara dan Masjid), Rumah Sekolah (SMPN 1 dan SDN 1), Ruko (Rumah Toko), Tower Air PDAM, Pendopo Walikota Langsa dan juga Kantor Satpol PP dan WH saat ini, jelasnya.


Alhamdulillah semua peninggalan tersebut masih terpakai dan terawat dengan baik sampai sekarang dan tidak tertutup kemungkinan semua peninggalan tersebut nantinya juga akan beralih menjadi situs cagar budaya di Kota Langsa, tutup Siti Zuriah mengakhiri kata sambutan Pj Walikota Syaridin.



Iklan