Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Rumoh Geudong Wajib Dipertahankan Tidak Boleh Dihilangkan, Aktivis Muda Tamiang Angkat Bicara!

Redaksi
24 Jun 2023, 23:38 WIB Last Updated 2024-09-09T17:41:36Z
Aktivis Muda Aceh Chaidir Azhar.

Aceh Tamiang - Aktivis Muda Aceh Chaidir Azhar dengan sapaan Akrab Ai. Selaku Ketua Garang (Gerakan Aksi Rakyat Aceh Tamiang) yang juga merupakan Ketua DPW Muda Seudang Kabupaten Aceh Tamiang juga ikut angkat bicara persoalan rencana pembangunan masjid yang akan segera di bangun dilokasi Rumoh Geudong di Gampong Bili Kemukiman Aron, Kecamatan Geulumpang Tiga, Pidie, Sabtu (24/06/2023).

Chaidir menyatakan sikap mengecam dan mengutuk keras terhadap Pemerintah Aceh Pidie atas tindakan tersebut dengan rencana akan dibangunkan masjid di lokasi tersebut, karena rumah itu adalah bukti nyata saksi bisu terhadap sejarah atas pelanggaran HAM yang pernah terjadi dimasyarakat tanah Nanggroe Bumi serambi Mekkah.

Dengan Tegas Ketua Garang Chaidir menyampaikan menolak keras untuk dijadikan pembangunan masjid, alangkah bagus dan tepatnya bangunan tersebut dijadikan tempat bangunan museum sejarah agar generasi muda Aceh tidak melupakan akan sejarah, tegasnya.

Dan mirisnya di lokasi bekas Rumoh Geudong dan saat ini lokasi tersebut sudah dilakukan pembersihan dan diratakan dengan alat berat.

Informasi yang sudah meluas bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan datang ke lokasi Rumoh Geudong pada Selasa (27/6/2023). Bahkan kunjungan itu sekaligus kick-off penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu di Aceh secara non-yudisial, pungkas Chaidir.

Besar harapan kehadiran Presiden RI Bapak Ir. Jowo Widodo ke lokasi tersebut Rumoh Geudong membawa harapan dan kebahagiaan untuk Masyarakat Aceh bukan justru sebaliknya.

“Mengingat kembali sejarah bahwa Rumoh Geudong dengan melestarikan peninggalan yang tersisa dapat mengingatkan kita semua bahwa pelanggaran HAM adalah sesuatu yang salah dan tidak boleh terulang kembali," tegas nya.

“Tentunya peristiwa kelam dimasa lalu itu akan menjadi pengingat bagi kita semua, terkhusus kepada aparat negara bahwa kesalahan seperti kejadian di Rumoh geudong bukanlah hal yang benar dan itu sangat jelas telah bertentangan dengan prinsip Pancasila dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, kami belum mendapat konfirmasi lebih lanjut.

Iklan