Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Merasa Tidak Dipedulikan Pemda, Warga Karang Ampar Minta Presiden Jokowi Tangani Gajah Liar

Redaksi
11 Jun 2023, 20:25 WIB Last Updated 2024-09-09T17:41:39Z

Aceh Tengah - Konflik berkepanjangan yang tidak berkesudahan antara masyarkat Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah tidak hanya berdampak pada kerugian materil hancurnya ratusan hektar perkebunan warga dan hilang nyawa manusia serta gajah liar itu sendiri.

Namun konflik antara manusia dan satwa dilindungi ini juga menyisakan trauma mendalam pada masyarakat khususnya kaum ibu dan anak-anak yang selalu dihantui rasa takut jika sewaktu-waktu amukan gerombolan gajah liar tersebut merusak rumah mereka.

Hal ini tergambar jelas dari isak tangis dan derai air mata para ibu rumah tangga (IRT) yang menetap di kawasan Karang Ampar, sebuah perkampungan terpencil kabupaten penghasik kopi arabika dengan mutu terbaik didunia saat ini.

Derai air mata para ibu runah tangga ini bukan tanpa alasan, melihat kondidi kawasan perkebunan mereka yang porak poranda demikian juga dengan rumah mereka yang sebagian sudah hancur diamuk kawanan gajah liar yang semakin hari populitasnya semakin bertambah.

Ironis lagi, berdasarkan keluhan warga, meski sudah 10 tahun masyarakat setempat berkonflik dengan gerombolan gajah liar ini, namun berdasarkan laporan warga, Pemerintah Daerah setempat terkesan apatis atau tidak peduli dengan penderitaan yang dialami warga.

Hal ini terungkap dari keterangan warga yang ditemui dilokasi penemuan bangkai gajah betina dikawasan Simpang Tangak, Kampung Karang Ampar, Minggu (11/06/23).

Akibat dari merasa kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap nasib mereka yang sewaktu-waktu bisa kehilangan nyawa ditangan para gajah liar, akhirnya warga memohon kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi untuk memberikan perhatian serius dalam menangani konflik yang semakin merajalela antara manusia dan gajah yang secara undang-undang merupakan salah satu hewan yang dilindungi ini.

Sebagai mana dikerahui, bahwa konflik antara manusia dan gajah liar di Kampung Karang Ampar ini selain sudah berlangsung cukup lama, juga telah memasuki tahapan titik paling kritis. Sekitar 32 ekor gajah liar yang berkeliaran ke wilayah penduduk seringkali merusak tanaman, menghancurkan rumah , dan bahkan menyebabkan kecelakaan yang berujung pada kehilangan nyawa.

Atas dasar itulah para warga setempat kususnya kaum wanita dan anak-anak merasakan beban dan penderitaan serta trauma yang mendalam.

Sebut saja Marisa (26 tahun) salah seorang ibu muda yang mengaku sangat trauma atas kejadian ini, dengan mata yang sembab dan berkaca-kaca saat diwawancara, bahkan marisa tidak menahan isak tangis ketika menceritakan kisah pilu yang dialami olehnya dan juga puluha ibu rumah tangga lainnya.

"Sudah berpuluh tahun kami harus hidup dalam rasa ketakutan, anak-anak kami trauma, takut keluar rumah bahkan untuk pergi ke sekolah, untuk ditinggal suami sendirian di rumahpun kami takut dan was-was, takut kalau sewaktu-waktu kawanan gajah liar itu mengamuk dan menghancurkan rumah kami," ujar Marisa.

Lebih parahnya lagi, lanjut Marisa, kawanan gajah tersebut juga menghancurkan segala jenis tanaman yang secara bersusah payah mereka tanam dan harus menuggu bertahun-tahun untuk memetik hasilnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

"Kami merasa terjepit saat ini pak, tanaman kami sudah hancur dirusak oleh gajah liar, sementara harga hasil panen kami murah, jadi untuk saat ini kami tidak tahu harus mengadu kemana, sudah beberapa kali kami melakukan demo ke Kantor Bupati dan DPRK, namun hingga saat ini, baik anggota DPRK maupun Bupati belum pernah turun dan memberi bantuan atau solusi untuk kamu," ungkap ibu muda beranak satu ini.

Warga mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka telah berusaha dengan segala cara untuk menyelesaikan konflik dengan kawanan gajah ini secara damai.

Warga juga mengaku telah meminta bantuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat, pemrintah Provinsi Aceh, namun meski sudah berpuluh tahun berkonflik dengan gajah liar, pihak terksit belum mampu memberikan solusi yang tepat dan berkelanjutan dalam hal penanganan konplik ini hingga akhirnya masyarakat mereka putus asa.

Dalam momen penyaksian gajah mati yang mengharukan dan sangat menyentuh hati tersebut, para ibu rumah tangga yang mengaku sangat takut dan trauma ini memohon kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi agar mencurahkan perhatian penuh pada nasib masyarakat dan juga nasib gajah liar yang terlibat konflik ini.

"Kami semua berharap agar Presiden Jokowi melibatkan diri langsung juga segera mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengatasi masalah ini agar nyawa kami tidak lagi terancam oleh amukan gajah liar yang sewaktu-waktu bisa saja menghancurkan rumah kami disaat kami sedang tertidur lelap," ujar Marisa.

Kepala Kampung atau Reje Karang Ampar, Saleh Kadri mengaku bahwa pemerintah memang telah beberapa meluncurkan program kegiatan untuk menanggulangi konflik gajah liar dan masyarakatnya, namun, para Saleh, ia merasa upaya pemerintah tersebut belum memadai hingga penanganan konplik ini tidak tuntas dan terus saja berulang-ulang.

"Pemda memang ada beberapa kali mengucurkan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan konplik masyarakat dan gajah liar ini, namun belum efektif dan belum maksimal, sehingga kasus ini terus saja berulang, ujar Saleh Kadri.

Lebih lanjut Saleh mengaku sudah pernah menawarkan solusi baik kepada Pemda Aceh Tengah maupun Pemprov Aceh terkait penanggulangan konplik gajah ini, yaitu dengan cara membangun lokasi penangkaran gajah dikawasan yang menurutnya sudah ia bebaskan lahan seluas 10.000 hektar dikawsan Genengang desa tersebut.

"Sudah beberapa kali saya tawarkan solusi agar segera dibangun lokasi penangkaran gajah liar dilokasi yang sudah kita bebaskan lahannya seluas 10.000 hektar dikawasan Genengang yang berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen dan Bener Meriah, namun hingga saat ini, belum ada satu pihakpun yang serius menyikapi usulan tersebut," pungkas Saleh Kadri.

(Ama Robby)

Iklan