Penanggung jawab aksi Roni Hariyanto mengatakan kepada media, titik kumpul aksi di halaman Masjid Raya Idi, setelah ba'da Dzuhur dengan berjalan kaki beramai-ramai mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Atim.
"Ratusan massa GPK berasal dari keterwakilan oleh beberapa lembaga terdiri dari BAI (Badan Advokasi Indonesia) Aceh Timur, FAKSI (Front Anti Kejahatan Sosial) Aceh dan FKPPA (Forum Komunikasi Perjuangan dan Perdamaian Aceh), dan sejumlah masyarakat yang turut berpartisipasi," ucap Roni
"Kedatangan para pengunjuk rasa setibanya di depan kantor Kejaksaan langsung disambut oleh Kajari Aceh Timur, Lukman Hakim," ujar Roni
"Terlihat aksi massa di lapangan yang mengusung sejumlah spanduk dan beberapa poster, yang isinya meminta agar pihak Kejari mengusut tuntas beberapa kasus seperti bantuan sosial, rumah rehab, copot Dirut PDAM, Stop Aparat Desa jalan-jalan ke Bandung (luar daerah) dan Stop maling Dana Desa berjamaah."
“Selanjutnya massa menyuarakan dengan lantang serta mendesak Kejari Aceh Timur agar lebih serius dan fokus mengusut sejumlah kasus-kasus dugaan korupsi yang saat ini dinilai marak di Aceh Timur seperti Bansos, pungli bantuan rumah rehab, PDAM Tirta Peusada, Eks PNPM Mandiri dan penggunaan Dana Desa."
Roony membagikan selembaran tentang isi tuntutan yang disuarakan oleh massa aksi, adapun isi dari tuntutan adalah,
1. Stop rencana aparat desa Study Tour ke Bandung dengan alasan Bimtek dan usut penghamburan milyaran dana desa di hotel megah dan luar kota.
2. Usut kasus dugaan pungli ribuan rumah rehab di Atim
3. Usut macetnya semua kartu bantuan, dan pengelolaan serta distribusi semua bansos di Dinsos Aceh Timur.
4. Stop dugaan oknum pegawai Dinsos berpolitik dengan bantuan Dinsos.
5. Stop diskriminasi bantuan sosial.
6. Usut rumah bantuan di PUPR.
7. Tegaskan kepastian hukum kasus PDAM.
8. Usut kasus eks PNPM Mandiri Perdesaan.
9. Audit semua rumah rehab dan rumah bantuan di Atim.
10. Segera cairkan bantuan Baitul Mal untuk semua masyarakat yang berhak.
“Aksi ini perdana kami lakukan, jika tuntutan para demonstran tidak di jalankan dan diabaikan begitu saja oleh para pejabat yang berkuasa, maka akan kita lanjutkan aksi kembali dengan menurunkan massa lebih banyak lagi pada pekan berikutnya”, pungkas Roni Haryanto.